Disambut Meriah, Kapal Pesiar Explorer Dream Sandar Perdana di Dermaga Pelabuhan Benoa

Foto: Kapal pesiar mewah Explorer Dream sandar perdana di Dermaga Pelabuhan Benoa, Kamis (17/10/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Pelabuhan Benoa makin menjadi daya tarik bagi kapal pesiar mewah dunia untuk datang ke pelabuhan yang segera menjadi home port cruise ini. Kini giliran kapal pesiar mewah Explorer Dream sandar perdana di Dermaga Pelabuhan Benoa, Kamis (17/10/2019).

Kapan pesiar dengan panjang 268 meter dengan GT 75,338 membawa 1,856. Sebelumnya kapal tersebut hanya bisa lego jangkar diluar pelabuhan Benoa saat mengunjungi Bali.

Saat sandar perdana di Pelabuhan Benoa, kru dan penumpang kapal pesiar ini disambut meriah pihak Pelindo III Benoa dan instansi terkait dengan ditampilkan kesenian khas Bali seperti tari-tarian dan gamelan.

“Kami bersyukur, proses sandar kapal Explorer Dream dengan rute Singapura-Jakarta-Benoa- Darwin dapat kami layani dengan baik,” ungkap Wayan Eka Saputra, CEO Pelindo III Regional Banyuwangi, Bali, Nusa Tenggara di sela-sela acara penyambutan.

Sambutan hangat ini juga diapresiasi para kapan dan kru kapal pesiar serta para penumpang.  “Dari agen maupun kapten kapal setelah bertemu mereka sangat senang dengan apa yang telah dilakukan oleh Pelindo III,” kata Eka Saputra.

“Dengan revitalisasi alur dan peningkatan fasilitas lainnya salah satunya juga terminal penumpang yang baru ini sudah bisa melayani penumpang dengan aman dan nyaman,” imbuh Eka Saputra.

Dalam kesempatan ini tampak hadir juga Gubernur Bali I Wayan Koster dan jajaran yang juga berkesempatan menemui kapten dan kru kapal pesiar. Gubernur mengapresiasi kepercayaan operator kapal pesiar ini  dalam kedatangan ke Pelabuhan Benoa Bali.

Bersandarnya Explorer Dream di Pelabuhan Benoa tidak terlepas dari revitalisasi alur dan kolam Pelabuhan Benoa berbuah manis. Kini kapal yang memiliki Length Overall (LOA) / panjang lebih dari 300 meter dapat sandar di demaga Pelabuhan Benoa dengan aman.

Sebelumnya juga dua Kapal Cruise MV. Insignia dengan bobot GT 30,277 dan MV. Azamara Quest dengan bobot yang sama telah bersandar dengan aman di Dermaga Pelabuhan Benoa Maret lalu.

“Dengan selesainya revitalisasi tersebut, sekarang terbukti minat kunjungan kapal pesiar lebih tinggi karena dengan bersandar di Dermaga Pelabuhan Benoa dari sisi keamanan dan kenyamanan akan terjamin,” ujar Direktur Teknik Pelindo III Joko Noerhudha.

Seperti diketahui bahwa PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) / Pelindo III  telah merampungkan pengerukan dan pendalaman alur dari minus 9 Meter LWS (low water spring/rata-rata muka air laut) menjadi minus 12 Meter LWS. Sebelum dilakukan pengerukan, dermaga Pelabuhan Benoa hanya bisa disandari oleh kapal dengan panjang dibawah 240 meter saja.

Selain itu turning basin atau area untuk berputar kapal juga dilebarkan sehingga kapal yang memiliki radius putar lebih panjang dapat melakukan manuver dengan aman dari 300 meter sekarang menjadi 420 meter.

Serta lebar di kolam timur dari awal 150 meter sekarang telah menjadi 200 meter, dan untuk kolam barat dari 150 meter menjadi 330 meter.

“Pembangunan yang dilakukan di pelabuhan Benoa tentunya juga  berkontribusi pada perekonomian Bali dan nasional. Sebab Pelabuhan benoa dan sektor Pariwisata Bali merupakan bagian penting untuk mendukung program pemerintah mencapai target 20 juta wisatawan yang digaungkan oleh Jokowi, Presiden RI,” tambah Joko Noerhudha.

Untuk menunjang kunjungan penumpang kapal pesiar yang diprediksi akan naik pasca revitalisasi, Pelindo III juga melakukan peningkatan fasilitas pendukung. Diantaranya pembangunan gedung terminal penumpang yang semula hanya berkapasitas 900 orang diperbesar hingga mampu menampung 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi.

Per Kamis ini (17/10/2019) sudah dimulai untuk melayani penumpang kapal pesiar serta tidak ketinggalan beautifikasi kawasan pelabuhan dengan sentuhan artistik khas Bali sebagai pintu gerbang wisatawan melalui laut.

Selain itu, serangkaian peningkatan fasilitas lainnya juga diupayakan Pelindo III Pelabuhan Benoa untuk mendukung peningkatan arus kapal pesiar dilakukan penataan kembali lokasi zona curah cair dan terminal Gas agar lebih aman dan lokasi yang lebih luas dengan memindahkannya ke wilayah dumping dua.

“Karena kapal pesiar ini saat sandar membutuhkan supply BBM dan air bersih, maka kami di Pelabuhan Benoa berusaha untuk memberikan layanan tersebut agar minat kapal pesiar lebih banyak untuk mengunjungi pulau Bali,” tutup Joko Noerhudha. (dan)