bangkai kerbau

Jembrana (Metrobali.com)-

Hujan deras disertai petir, Sabtu (29/11) malam membawa kerugian bagi keluarga Made Wiratma (46) asal Banjar Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali. Pasalnya kerbau satu-satunya miliknya, tewas disambar petir.

Dari Informasi, kejadian tersebut baru diketahui Wiratma Minggu (30/11) sekitar pukul 05.30 wita. Saat itu Wiratma akan memberi makan kerbau yang ditambatkan sekitar 20 meter dari rumahnya. Pertama dilihat, kerbaunya dikira sedang tidur, karena posisi kerbau tengkurap. Namun setelah didekati ternyata kerbau miliknya itu tak bergerak. Sedangkan dari anus kerbau keluar kotoran. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke aparat desa, yang diteruskan ke Polsek Mendoyo.

Wiratma bersama anggota Polsek Mendoyo kemudian mencari tahu penyebab kematian kerbau yang lagi hamil empat bulan itu. Pasalnya menurut Wiratma kondisi kerbau Sabtu kemarin masih sehat.

Setelah melihat kondisi pohon kelapa setinggi 10 meter, misteri tewasnya kerbau terjawab. Pasalnya pohon kelapa sekitar dua meter dari tempat kerbau ditambatkan, bagian batangnya gosong. Demikian juga dengan beberapa pohon disekitar pohon kelapa, daunya nampak layu seperti kena panas.

“Mungkin disambar petir, karena tadi malam memang ada petir. Karena kerasnya suara petir, listrik langsung mati” terang Wiratma ditemani istrinya Nengah Ariani (40), Minggu (30/11).

Supaya tidak rugi banyak, bangkai kerbau itu kemudian dijual. Namun hanya dihargai Rp.2 juta. “Dari pada rugi banyak, kerbaunya lalu saya jual, ternyata hanya laku Rp.2 juta” terang Wiratma, Minggu (30/11). MT-MB