Bangli (Metrobali.com)-

Kelompok Kerja (Pokja) Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Kabupaten Bangli mengadakan pelatihan bagi calon pelatih PNPM Mandiri Pedesaan (MPd) dan RBM se-Kabupaten Bangli dari 8 – 12 November 2011. Pelatihan dilakukan untuk menyiapkan kader-kader pelatih bagi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan bagi pembangunan mandiri pedesaan di Kabupaten Bangli.

“Dengan kader-kader ini, kita berharap masyarakat bisa memenejemen pembangunan mandiri pedesaan secara baik,” demikian Ketua Pokja RBM Kabupaten Bangli, I Nengah Suparta di sela-sela pelatihan tersebut, kemarin.

Pelatihan ini diikuti sekitar 35 orang peserta dari berbagai kecamatan. Kecamatan Kintamani mengirimkan peserta 13 orang, Bangli mengirim peserta enam (6) orang, Tembuku mengirim peserta tujuh (7) orang dan Susut mengirim peserta sembilan (9) orang. Mereka ini diharapkan bisa melatih para pelatih di tingkat desa. Pelatih di tingkat desa ini diharapkan bisa melatih para kader-kader desa.

Pada pelatihan ini, lanjutnya, peserta mendapatkan materi perencanaan program pembangunan mandiri pedesaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Materi-materi ini berkisar pada proses menejemen pembangunan mandiri pedesaan, sekaligus menejemen ruang belajar masyarakat. “Semua ini nantinya bermuara pada kemampuan masyarakat desa untuk memenejemen pembangunan desa secara mandiri,” tegasnya.

Dengan pelatihan ini, jelasnya, masyarakat bisa mengawasi berbagai program pembangunan. Untuk dapat mengawasi pembangunan, mereka tentu harus memiliki kemampuan-kemampuan menejemen, sehingga pengawasannya benar-benar efektif. “Jika tidak memiliki pengetahuan itu, bagaimana mengawasi? Ini sekarang sedang ada pelatihan dari auditor,” tegasnya.

Para prebekel dan anggota Badan Perwakilan Desa, tegasnya, perlu juga mendapatkan pelatihan ini, sebab mereka adalah garda terdepan dalam pembangunan mandiri pedesaan. Tokoh-tokoh masyarakat selanjutnya juga hendaknya memiliki kemampuan menejemen ini, sehingga pembangunan mandiri pedesaan berjalan dengan baik. “Saya harapkan seluruh masyarakat bisa mengawasi pembangunan mandiri pedesaan ini, juga merencanakan dan melaksanakannya,” tambahnya.

Menurutnya, masyarakat juga diharapkan membuka ruang belajar masyarakat sehingga mereka bisa mengakses berbagai informasi untuk pembangunan mandiri pedesaan. Bahkan, PNPM Mandiri Pedesaan yang sedang berjalan hendaknya bisa menjadi media pembelajaran dalam rangka menggerakkan pembangunan secara mandiri. “PNPM ini penting untuk pembelajaran pembangunan secara mandiri ke depan,” ujarnya.

RBM Kabupaten Bangli, tegasnya, akan menjadi penggerak hal tersebut. RBM telah merencanakan berbagai kegiatan pada tahun ini. Pelatihan pemantau kegiatan pembangunan mandiri pedesaan merupakan salah satu programnya. RBM juga akan menyebarluaskan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan PNPM Mandiri Pedesaan. “Yang baik kita akan berikan pujian sedangkan yang ada masalah, kita akan coba berikan masukan untuk kebaikan bersama,” paparnya.

RBM Bangli (Senin, 7/11) juga mengadakan Workshop untuk penyusunan modul kegiatan pelatihan, advokasi, media dan monitoring. Modul ini digunakan untuk menyusun agenda acara pelatihan yang akan berlangsung November – Desember 2011 ini. RBM telah mulai melakukan kegiatan-kegiatan ini sejak awal tahun 2011 ini. (Adv)