Foto: Bakal Calon DPRD Bali Dapil Gianyar dari Partai Golkar Komang Takuaki Banuartha yang akrab disapa Mang Banu.

Gianyar (Metrobali.com)-

Calon DPRD Bali Dapil Gianyar dari Partai Golkar Komang Takuaki Banuartha yang akrab disapa Mang Banu mengungkapkan alasannya maju ke DPRD Bali. Dia merasa terpanggil untuk menjadi wakil rakyat yang sesungguhnya, selalu berada di tengah-tengah masyarakat, mendengar keluh kesah mereka, hingga memperjuangkan aspirasi rakyat dengan sungguh-sungguh, bukan datang hanya setiap lima tahun sekali saat pemilu lalu merengek-rengek meminta suara dan dipilih.

Dalam keterangannya Mang Banu menyoroti soal oknum-oknum calon anggota legislatif yang hanya mendatangi masyarakat saat diperlukan saja, utamanya untuk mendulang suara. Artinya masyarakat tersebut hanya disapa tiap lima tahun sekali, hanya dijadikan objek politik. Oleh karena itu Mang Banu bertekad untuk tulus menjadi pelayan masyarakat.

“Satu, selalu merasa diperlukan pada saat seseorang itu mencalonkan diri sebagai dewan. Jadi mereka itu hanya disapa 5 tahun sekali, begitu dia memerlukan masyarakat. Di sana saya buka-bukaan aja. Jadi saya memang murni ingin membantu menjadi pembantu,” tegas sosok politisi muda Partai Golkar yang dikenal vokal dalam menyampaikan pandangannya ini.

Mang Banu mengatakan lebih lanjut, dalam blusukannya ke rumah-rumah masyarakat selalu meminta masyarakat untuk tidak melihatnya sebagai pejabat, mengingat dirinya sebagai pengusaha sudah cukup dihormati oleh para karyawannya. Sekali lagi ia menegaskan bahwa tujuannya maju ke DPRD Bali dari dapil Gianyar adalah untuk melayani masyarakat sepenuh hati.

“Saya baru datang ke rumah warga itu selalu jangan saya dianggap mau ingin menjadi pejabat. Karena saya pun sekarang sebagai pengusaha sudah cukup dihormati oleh karyawan saya. Jadi apa tujuan saya ke depannya adalah melayani masyarakat sepenuh hati,” kata politisi Golkar asal Sukawati, Kabupatan Gianyar ini.

Mang Banu kemudian mengungkapkan bahwa banyak warga yang tidak tersentuh oleh bantuan. Justru masyarakat melalui Banjar-Banjar lebih ditargetkan untuk mendulang suara, ibaratnya juga suara rakyat selalu diperkosa saat Pemilu.

Daerah mana yang memberikan banyak suara, daerah itupun yang dituju untuk menyalurkan bantuan. Namun Mang Banu menegaskan bahwa dirinya tidak akan memandang daerah mana yang memberikan suara banyak atau sedikit, dirinya akan tetap membantu masyarakat semaksimal mungkin.

“Kedua mereka kebanyakan tidak tersentuh oleh bantuan. Sekarang kelompok masyarakat itu kan ada kalau kita di Bali Merajan Gede, Panti sulit tersentuh oleh bantuan pemerintah, lebih ke mereka memilih suara yang banyak, seperti Banjar. Banjar lah contohnya. Jadi saya juga utarakan sesuatu, ya 5 pun saya akan bantu sebisa saya. Saya tidak melihat jumlah pemilih dalam satu kelompok. Sebisa saya, saya akan bantu. Cuma saya tidak berani berjanji terlalu banyak,” papar Mang Banu yang selalu rajin blusukan dan membantu warga yang membutuhkan.

 

Mang Banu yang juga Bendahara DPD Partai Golkar Provinsi Bali mengaku optimis dirinya bisa lolos, juga dengan kekuatan gotong royong. “Ya mudah-mudahan lolos saya. Tidak pun, saya masih bisa minta bantuan dengan DPR yang lainnya yang lolos. Jadi itu yang saya pegang untuk masyarakat. Ya jadi jangan mengandalkan saya. Kalau ingin lebih banyak dapat sesuatu jadikan saya. Tapi tidak pun, setidaknya saya tetap akan membantu dengan bantuan teman yang lolos,” pungkas Mang Banu. (wid)