Foto: Di tengah guyuran hujan, Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) turun langsung meninjau lokasi abrasi di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana bersama Bupati Jembrana Nengah Tamba dan Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Muhamad Noor pada Jumat 7 Juli 2023.

Jembrana (Metrobali.com)-

Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) menyerap dan menindaklanjuti aspirasi dari masyarakat terkait dengan abrasi yang melanda pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, dan Banjar Samblong, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana.

Abrasi pantai telah menyisakan kekhawatiran bagi warga yang terdampak akibat terjangan ombak yang menggerus pantai dan sampai dengan saat ini belum ada perbaikan walaupun usulan telah sering disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Menindaklanjuti hal tersebut, Adhi Mahendra Putra turun langsung meninjau lokasi abrasi bersama Bupati Jembrana Nengah Tamba dan Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Muhamad Noor pada Jumat 7 Juli 2023. Walaupun di tengah guyuran hujan deras, wakil rakyat yang akrab disapa Gus Adhi itu tak surut langkahnya untuk melihat langsung kondisi abrasi yang kian parah menggerus rumah warga.

Anggota Fraksi Golkar DPR RI ini dengan penuh empati dan komitmen untuk berjuang menyelamatkan warga dari abrasi. Usai meninjau dampak abrasi, Adhi Mahendra Putra dan rombongan langsung meninjau dampak banjir rob di Subak Babakan Bayu, Kelurahan Sangkar Agung,  Kecamatan Negara.

Terkait abrasi yang melanda pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Adhi Mahendra Putra turun menjelaskan bahwa berdasarkan peta yang telah dipegang dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2023 pantai tersebut sudah mengalami abrasi dengan lebar atau kedalamannya sampai dengan kurang lebih sekitar 150 meter dari bibir pantai.

“Bayangkan sekian tahun, sekian meter, maka kita bisa berpikir bagaimana kalau semakin lama tidak ada pembenahan terkait dengan abrasi ini, maka lingkungan tersebut akan hilang,” ungkap Adhi Mahendra Putra.

Dia mengatakan lebih lanjut di tahun ini sebenarnya sudah ada pengajuan, tinggal bagaimana dirinya bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida dan Bupati Jembrana mendorong segera mungkin pemerintah pusat untuk hadir di dalam penanggulangan abrasi yang ada.

“Mohon doa masyarakat semua apa yang kami kerjakan bersama Pak Kepala BWS, bersama Pak Bupati bisa segera mungkin mewujudkan harapan masyarakat terkait penanggulangan banjir, pengurangan abrasi yang ada di Kabupaten Jembrana,” harap wakil rakyat berhati mulia, gemar berbagi dan dikenal dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah” ini.

Wakil rakyat yang sudah mengabdi dua periode di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini mengatakan akan terus mendorong pemerintah sehingga penanggulangan abrasi tersebut bisa dilaksanakan paling cepat di tahun 2024. Ditambahkannya penanggulangan abrasi tersebut sebenarnya sudah bisa dilaksanakan sekitar tahun 2016 atau 2017, namun terkendala oleh penolakan dari beberapa masyarakat, sebelum akhirnya pembangunan penanggulangan tersebut dialihkan ke Gilimanuk.

“Dan sekarang sudah clear semua. Jadi penolakan ini bukan apa-apa karena mereka sudah ada usaha yang begitu jalan dan mereka tidak menyangka secepat ini abrasinya,” politisi Golkar asal Kerobokan, Kabupaten Badung ini.

Sementara itu Bupati Jembrana Nengah Tamba mengatakan persoalan abrasi ini merupakan bagian dari utang-utang lama dan dalam hal ini pihaknya merasa terbantu oleh Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra dan Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida yang langsung turun tangan mengatasi persoalan-persoalan tersebut. Terlebih lagi PAD Jembrana sendiri sangat kecil sekali.

“Astungkara mari kita berdoa dan mendukung perjuangan bersama ini agar persoalan abrasi bisa segera diatasi,” kata Bupati Tamba.

Bupati Tamba juga mengapresiasi aksi nyata Adhi Mahendra Putra yang telah menindaklanjuti aspirasi dari masyarakat. “Kita kerja cepat dan kita minta dukungan dari teman-teman DPR RI seperti Pak Gus Adhi dan juga tentunya dari Balai Wilayah Sungai Penida. Kita harapkan saling mendukung saling bekerja keras agar masalah ini cepat terselesaikan,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Muhamad Noor mengatakan berdasarkan usulan-usulan dari masyarakat pihaknya terjun untuk melihat langsung kondisi yang sebenarnya di lapangan. “Beberapa yang kami lihat tadi memang beberapa masukan dari Pak Bupati terkait dengan posisi untuk pengamanan pantai dan lain-lain mungkin nanti kami akan menyesuaikan dengan prioritas yang ada di lapangan,” ujarnya.

Terkait dengan anggaran untuk penanganan abrasi di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru in,  Muhammad Noor mengatakan bahwa itu masih dalam tahap pengusulan ke Kementerian PUPR yang diperikarakan menelan dana Rp 50 miliar. “Yang diajukan itu sepanjang 1,9 kilometer atau biayanya sekitar 50 miliar dan kalau kita lihat berdasarkan urgensinya yang ada di lapangan sudah mencakup untuk itu semua,” ungkapnya.

Dia menambahkan tingkat abrasi di pesisir pesisir Pantai Pebuahan ini akan cepat terjadi mengingat besarnya ombak yang menghantam daerah tersebut. “Jadi kalau kita lihat di lapangan tadi dengan besaran ombak seperti itu mungkin tingkat abrasinya akan cepat terjadi di daerah itu kita berharap nanti penanganan secepatnya bisa dilaksanakan,” pungkasnya. (wid)