Karangasem ( Metrobali.com )
Warga di Lingkungan Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Karangasem, Selasa (17/7) pagi geger. Pasalnya warga menemukan  mayat orok tanpa kepala, terbungkus kantung plastik warna merah, terapung di sungai di belakang kampung tersebut. Polisi yang tiba di lokasi kejadian, langsung mengevakuasi mayat orok tak berdosa yang di duga korban mutilasi itu untuk di visum ke RSUD Karangasem.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Metrobali.com  di lokasi kejadian, menyebutkan, penemuan mayat orok yang sudah membusuk tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 Wita, saat itu sejumlah anak kecil dan warga lainnya sedang asyik mandi di aliran sungai Ujung, yang melintasi kampung muslim tersebut, mencium bau busuk. Tiba-tiba salah seorang anak kecil yang bermain di sungai itu menemukan bungkusan kantung plastik warna merah tersangkut di antara bebatuan di sungai itu, curiga dengan yang dilihatnya anak kecil tersebut kemudian memberitahu warga lainnya yang sedang mandi. Warga yang kebanyakan ibu-ibu tersebut langsung memeriksa isi bungkusan tersebut, dan mereka pun sontak kaget karena ternyata di dalam bungkusan kresek merah itu berisi orok yang sudah membusuk.
Penemuan orok tersebut langsung tersebar keseluruh kampung nelayan itu, dan dalam hitungan menit sungai ujung itu sudah dipenuhi warga yang penasaran dengan penemuan orok tersebut, sementara sejumlah warga lainnya langsung melaporkan penemua bayi orok itu ke Babinkamtibmas yang bertugas di wilayah Desa Tumbu, sebelum akhirnya laporan itu dilanjutkan ke Mapolres Karangasem.
Beberapa saat kemudian sejumlah anggota dari Polsek Kota dan Tim dari Identifikasi Polres Karangasem, tiba di TKP untuk mengevakuasi mayat orok yang sudah membusuk, dan saat itu baru hanya diketahui jika mayat orok tak berdosa itu kondisinya sudah tanpa kepala, dan kedua kakinya buntung. Setelah dilakukan identifikasi, mayat orok kemudian dimasukan kedalam sebuah kardus minuman untuk selanjutnya di bawa ke RSUD Karangasem untuk di visum.
Sementara salah satu warga yang ditemui Metrobali dilokasi “Waktu itu ada anak-anak yang sedang bermain disungai melihat ada bungkusan mencurigakan, kemudian dilaporkan ke warga lainnya. Setelah bungkusan itu dibuka ternyata didalamnya ada mayat bayi yang sudah membusuk,” ujar  Syakban, tokoh masyarakat Ujung Pesisi yang juga anggota Lembaga Pemberdayaan Masa (LPM) Ujung.
Kuat dugaan jika bayi malang tersebut dibunuh kenudian di mutilasi sebelum akhirnya dibuang ke sungai. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki pelaku pembuang mayat orok tersebut.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan Tim Medis Visum RSUD Karangasem, yang diketuai oleh Dr. I Made Japa Sumantra, diketahui jika orok tersebut tanpa tempurung kepala, dan kedua kakinya buntung. Karena kondisi mayat orok tersebut yang sudah membusuk dan rusak, tim visum rumah sakit tidak bisa mengevaluasi jenis kelamin bayi tersebut. “Kami kesulitan untuk mengidentifikasi jenis kelamin mayat orok itu, karena kondisinya sudah rusak,” ungkap Arsiawan, Humas RSUD Karangasem. Untuk sementara waktu, mayat orok tersebut masih dititipkan kamar Jenazah RSUD Karangasem. SUS-MB