Ketua MPR, Bambang Soesatyo, menyempatkan diri untuk melakukan dialog dengan masyarakat Indonesia di Turki (2/11).

 

Turki  (Metrobali.com)-

 

Ketua MPR, Bambang Soesatyo, menyempatkan diri untuk melakukan dialog dengan masyarakat Indonesia di Turki (2/11). Dalam dialog yang berlangsung malam hari di Wisma Duta KBRI Ankara tersebut, Ketua MPR menjawab pertanyaan sekitar 60 wakil-wakil kelompok masyarakat Indonesia yang hadir mengenai berbagai perkembangan terkini di tanah air. Isu lingkungan hidup, situasi ekonomi Indonesia dan prospeknya ke depan hingga masalah UU Cipta Kerja menjadi perhatian WNI di Turki.

“Seperti halnya semua negara di dunia yang terkena dampak pandemi, kita juga mengalami krisis Kesehatan dan krisis ekonomi. Tapi insya Allah kita tidak memasuki krisis sosial dan krisis politik sebagaimana banyak negara lainnya”, ujar Bambang Soesatyo.

“Setiap krisis selalu membawa peluang. Banyak orang justru menemukan potensi diri yang sebenarnya karena desakan krisis. Banyak yang sukses karena menemukan celah peluang dalam krisis. Karena itu, kita harus tetap optimis melihat Indonesia ke depan”, sambung Bambang Soesatyo.

Sementar itu mengenai UU Cipta Kerja, Ketua MPR menyampaikan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kebutuhan untuk menyederhanakan hukum dan peraturan di Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Karena itu, pemikiran untuk menyusun sebuah omnibus law sudah muncul sejak periode pertama pemerintah Presiden Jokowi.
Kontraksi ekonomi yang dialami Indonesia akibat pandemik belakangan ini membuat kebutuhan tersebut semakin mendesak. Namun demikian, Bambang Soesatyo juga mengakui bahwa ada kekurangan dalam komunikasi politik sehingga sebagian publik bereaksi negatif terhadap undang-undang tersebut.

“Presiden sendiri sudah mengevaluasi para Menteri mengenai kelemahan komunikasi politik tersebut”, terang Bambang Soesatyo yang dalam dialog tersebut didampingi oleh dua orang unsur pimpinan MPR lainnya yaitu Wakil Ketua MPR Prof. Fadel Muhammad serta Wakil Ketua MPR Syarief Hasan.

Ketua MPR akan berada di Turki pada tanggal 2-3 November 2020. Selain melakukan dialog terbuka dengan wakil-wakil kelompok masyarakat Indonesia di Turki, Ketua MPR juga akan melakukan pertemuan dengan Ketua Majelis Agung Nasional Turki (MANT), Mustafa Sentop. Dalam pertemuan resmi dengan Ketua MANT, Ketua MPR akan menyampaikan simpati dan duka cita rakyat Indonesia atas bencana gempa yang baru saja menimpa provinsi Izmir, Turki. Ketua MPR juga akan membahas gagasan Indonesia mengenai pembentukan Majelis Syura Internasional serta berbagai isu bilateral seperti percepatan penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Turki dan percepatan riset bersama vaksin Covid-19 diantara kedua negara. Ketua MPR juga direncanakan akan melakukan peletakan karangan bunga di Monumen 15 Juli Parlemen Turki.

Sumber :
KBRI Ankara