Mangku Mertayasa : Secara formal, saya belum diberi tahu, dan masih diajukan ke DPP PDIP
foto-mangku-merta-yasa
 
Mangku Mertayasa
Buleleng, (Metrobali.com)-
Istilah politik adalah bernuansa kepentingan, merupakan jargon yang tidak bisa dipungkiri. Terbukti, majunya salah satu kader militan PDIP Buleleng yakni Dewa Nyoman Sukrawan sebagai bakal calon Pilkada Buleleng melalui jalur independen (perseorangan) terus disorot agar dipecat dan posisinya sebagai Bendahara DPD PDIP Provinsi Bali agar diganti. Persoalan ini, menimbulkan pro kontra, malahan ada lontaran “Ada Apa Ini”. Sedangkan majunya Dewa Nyoman Sukrawan sebagai bakal calon Pilkada Buleleng 2017, hingga kini belum jelas kepastiannya, apakah lolos atau tidak. Mengingat saat ini masih harus melalui tahapan verifikasi factual terhadap dukungan KTP yang dimilikinya.
Terhadap informasi bahwa dirinya itu dipecat dan posisinya sebagai bendahara PDIP Bali digantikan oleh Mangku Mertayasa. Menurut Dewa Nyoman Sukrawan bahwa dirinya tidak mengetahui hal yang diinfokannya itu.”Tidak ada itu” ujarnya menegaskan.
Sementara itu, Mangku Mertayasa yang digadang-gadang akan menggantikan posisi Dewa Nyoman Sukrawan sebagai bendahara PDIP Bali, dengan tegas ia menyatakan belum mengetahui kepastiannya.” Saya saat ini belum mau berkomentar, karena secara formal belum diberitahu” ujar Mangku Mertayasa yang saat ini duduk sebagai Ketua Komisi I DPRD Buleleng dan Wakil Ketua DPC PDIP Buleleng.
Iapun mengungkapkan bahwa informasi bahwa dirinya itu akan menggantikan Dewa Nyoman Sukrawan sebagai Bendahara DPD PDIP Bali, diperoleh info awalnya dari salah satu anggota DPRD I Provinsi bali, Karyasa Adnyana.”Saya tidak ikut rapat di DPD PDIP Bali, sehingga saya tidak begitu tahu kepastiannya. Namun info yang dinyatakan bahwa saya ditunjuk sebagai pengganti Dewa Sukrawan sebagai bendahara datangnya dari Karyasa Adnyana.”Yang jelas hasil rapat di DPD PDIP Bali, hasilnya dibawa ke DPP PDIP. Setelah itu barulah diketahui kepastiannya” urainya, Senin (3/9) di DPRD Buleleng. GS-MB