Foto: Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai NasDem Wayan Gatra.

Denpasar (Metrobali.com)-

Kota Denpasar berdasarkan data Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) berada di posisi ke enam sebagai wilayah dengan jumlah startup terbanyak di Indonesia. Startup ini bergerak di banyak bidang seperti software development, web design, hingga daur ulang sampah.

Hal ini tentu tidak mengherankan karena Kota Denpasar dikenal sebagai Kota Kratif dan Smart City (Kota Cerdas). Ibukota Provinsi Bali juga menyimpan poten ekonomi kreatif dan ekonomi digital yang bisa menjadi kekuataan ekonomi baru selain sektor pariwisata.

Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai NasDem Wayan Gatra melihat geliat ekonomi kreatif digital di Kota Denpasar memberikan harapan yang besar bagi kota ini untuk menjadi salah satu kiblat ekonomi kreatif digital di tanah air. Di masa pandemi Covid-19 juga banyak lahir pelaku startup (usaha rintisan) berbasis teknologi yang bergerak di sektor ekonomi kreatif digital.

Yang lebih membanggakan pula startup digital di Kota Denpasar banyak digerakkan oleh anak-anak muda. “Digitalisasi ini sangat penting sekali, jadi startup-startup ini perlu terus didukung, dibina dan dikembangkan secara serius karena inilah menjadi motor dari penggerak ekonomi anak-anak muda sekarang,” kata Wayan Gatra yang juga Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar ini.

Dengan banyaknya jumlah startup di Denpasar, Wayan Gatra mendorong Pemkot Denpasar memberikan pembinaan yang berkelanjutan. Dinas Kominfo dan jajaran termasuk OPD terkait  harus mengembangkan dan membina secara berkelanjutan startup ini.

“Saya kira dari 5 tahun yang lalu di Denpasar semenjak saya menjadi Kadisperindag, sudah didorong dengan bekerja sama dengan BCIC dalam rangka pengembangan startup. Jadi saya sarankan kepada Pemkot Denpasar untuk lebih giat lagi membina dan bekerja sama dengan BCIC secara berkelanjutan sehingga anak-anak muda ini bisa berkembang,” ujar mantan Kadisperindag Kota Denpasar ini.

Diyakini startup ini juga menjadi potensi sumber pendapatan bagi Pemkot Denpasar untuk bisa menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah) ke depannya. “Startup ini perlu kita dorong dan dukung dalam rangka mengembangkan ekonomi di Kota Denpasar. Ini juga menjadi sumber potensi PAD, dengan berkembangnya startup ini tentu akan bisa meningkatkan pendapatan Kota Denpasar,” kata Bendahara Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini.

Wayan Gatra menambahkan, pemanfaatan Gedung Dharma Alaya (DNA) yang dimiliki Pemkot Denpasar juga perlu lebih dioptimalkan untuk mendukung startup. Diharapkan juga para startup ini bisa mendapatkan kemudahan dalam hal akses permodalan di lembaga keuangan seperti perbankkan.

“Jadi kita harus bekerjasama dengan semua pihak terkait pengembangan startup ini ke depan,” pungkas Wayan Gatra. (wid)