Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer angkat bicara mengenai kebijakan Gubernur Bali I Wayan Koster yang bakal melarang turis asing dalam menyewa sepeda motor di Bali. Menurut Demer kebijakan itu kurang tepat.

Alasannya selama hal itu legal dan turis asing yang bersangkutan memiliki SIM internasional tentunya hal tersebut sah-sah saja. Apalagi tidak merugikan pihak lain dan justru malah menambah kehadiran turis asing di Bali.

Baig Demer, kebijakan melarang turis asing dalam menyewa sepeda motor di Bali ini juga tentu akan merugikan para pelaku UMKM yang selama ini menggantungkan hidupnya dari penyewaan sepada motor.

“Begini ya, ibaratnya jika ada tikus-tikus di rumah kita, jangan terus kita membakar rumah kita untuk menghilangkan tikus itu. Persoalan yang ada di Bali ini kan sekarang ada turis-turis yang nakal, tentu itu adalah tugas kita bersama membuat mereka kembali tertib, bukan justru langsung melarang mereka menyewa sepeda motor karena ini kan berkaitan juga dengan nasib UMKM kita,” kata Demer ditemui di Denpasar, Kamis (16/3/2023).

Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini menegaskan tentu dirinya sepakat dilakukan penertiban terhadap wisatawan nakal yang ugal-ugalan di jalan, tidak menggunakan helm saat berkendara sepeda motor dan melakukan berbagai pelanggaran lainnya.

Namun Demer juga mengingatkan tidak semua wisatawan asing seperti itu, masih banyak juga yang tertib saat berkendara. Jadi tidak bisa dipukul atau disamaratakan sehingga mereka tidak perlu dilarang menyewa sepeda motor di Bali.

“Jangan sampai juga kebijakan yang ada ini (melarang turis asing menyewa sepeda motor) justru mereka-mereka yang patuh, mereka-mereka yang menurut terhadap aturan-aturan, mereka mau datang dengan baik-baik, mereka datang membawa uang, mereka datang dengan niat untuk menikmati Bali dengan gembira dan akan memberitakannya dengan baik malah jadi terhambat untuk menikmati Bali yang kita cintai ini. Ketika mereka menyewa motor misalnya di tempat yang legal, kemudian mereka membawa SIM Internasional jadi kan tidak masalah,” papar Demer.

Demer yang juga seorang pengusaha dan mantan Ketua Umum Kadin Bali ini lantas mengungkapkan kekhawatirannya kebijakan Gubernur Koster yang bakal melarang turis asing dalam menyewa sepeda motor di Bali akan berdampak luas mematikan usaha para UMKM Bali. Tentu mereka akan sangat terdampak, apalagi UMKM ini baru bangkit pasca pandemi Covid-19.

“Kalau itu pasti UMKM yang mati. Karena mereka yang mempunyai taksi, yang mempunyai mobil itu pasti yang lebih besar usahanya. Saya berharap itu harus difilter. Saya setuju untuk memberikan shock therapy, tapi jangan sampai begitu (melarang turis asing menyewa sepeda motor). Dan saya melihat itu tinggal koordinasi yang lebih baik,” tegas Demer yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini.

Pihaknya pun mengapresiasi aparat kepolisian yang sudah terus melakukan upaya penertiban dan memang juga diperlukan upaya bersama untuk memberikan kesadaran kepada para oknum turis asing nakal ini.

“Polisi sudah mulai antisipasi terhadap itu dan mulai mengadakan razia-razia tentang wisatawan itu. Ini menggembirakan sekali dan saya lihat dalam sebulan kedepan mungkin akan selesai persoalan itu, tapi bukan berarti terus menerus kebijakan sewa menyewa sepeda motor tidak diberlakukan. Jadi kita enggak akan tahu pelanggarannya sampai dimana itu nanti setelah diberhentikannya sewa menyewa ini,” tutur Demer.

Dirinya pun berharap Gubernur Koster meninjau kembali dan membatalkan rencana penerapan aturan melarang turis asing dalam menyewa sepeda motor di Bali. “Saya harap nanti kebijakan ini segera direvisi dengan berbagai masukan yang ada, dengan keluhan masyarakat-masyarakat kecil yang menjadi pengusaha di bidang itu,” pungkas politisi senior Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini. (wid)