Jembrana (Metrobali.com)

 

Kasus demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Jembrana mengalami peningkatan. Memasuki awal tahun hingga Kamis, 27 Januari 2023 telah terjadi 45 kasus DB. Upaya pencegahan sudah dilakukan pihak Dinas Kesehatan, salah satunya rutin menggelar fogging.

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jembrana kasus demam berdarah (DB) di bulan September 2022 tercatat sebanyak 14 kasus. Kemudian bulan melonjak menjadi 25 kasus di bulan Oktober 2022.

Kasus DB mengalami peningkatan di bulan November 2022 sebanyak 39 kasus dan selanjutnya 48 kasus di bulan Desember 2022.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana, dr. Gede Ambara Putra mengatakan lonjakan kasus DB (Demam Berdrarah) lebih dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti hujan.

“Genangan air akibat hujan menjadikan nyamuk penular demam berdarah nyaman untuk berkembang biak” ujar dr. Ambara, Jumat (27/1/2023).

Faktor lainnya dimunginkan tertular atau terjngkit DB di luar Jembrana kemudian dibawa kembali pulang sehingga terlihat dan tercatatkan kasus DB di Jembrana sangat tinggi. “Sampai hari ini saja (Jumat) tercatat 45 kasus. Kemungkinan bisa bertambah. Salah satunya karena faktor iklim” jelasnya.

Menurutnya upaya mengantisipasi agar DB tidak meluas pihaknya rutin melaksanakan fogging terutama menyasar kawasan rawan DB. “Kami intensifkan fogging terutama di daerah rawan DB” ujarnya.

Melalui rekan-rekan di puskesmas, pihaknya juga rutin mensosialisasikan dan langkah dalam mencegah DB melalui 3M plus yakni menguras, membersihkan dan menutup tempat penampungan air atau menanam barang bekas yang mudah menampung air bersih. “Plusnya itu dibantu dengan menyemprotkan racun nyamuk” Imbuhnya.

Tenaga medis atau kesehatan dari puskesmas kata dia, juga rutin melakukan edukasi. (Komang Tole)