Jembrana (Metrobali.com)

 

Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas II Jembrana, Aminudin mengatakan curah hujan dengan intensitas tinggi merupakan awal musim penghujan.

“Saat ini di wilayah Jembrana dan kabupaten/kota di Bali pada umumnya sudah mulai musim penghujan” ujar Aminudin, Kamis (13/10/2022).

Salah satu ciri masuk ke musim penghujan menurutnya diawal-awal curah hujan ektrim atau dengan intensitas tinggi karena pengaruh fenomena LaNina. Dan akan berlangsung hingga di bulan Desember 2022.

Akibat pengaruh LaNina disebutnya musim kemarau di tahun 2022 lebih pendek. “Karena pengaruh LaNina hujannya lebih banyak terutama wilayah selatan Bali sampai tengah” ungkapnya.

Masih kata dia, pengaruh LaNina sangat terasa khususnya di wilayah di Pulau Bali dengan curah hujan tinggi. Selain LaNina, curah hujan juga dipengaruhi suhu pada permukaan air laut. “Kalau permukaan air laut disekitar Pulau Bali hangat maka potensi terjadi hujan masih tinggi” ungkapnya.

Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada terhadap dampak dari cuaca ektrem berpotensi curah hujan tinggi dengan angin kencang dan petir. (Komang Tole)