Foto:Tjok Istri Ngurah Roosany yang akrab disapa Tjok Rosa, Wakil Ketua Bidang Pertanian, Peternakan & Kemandirian Desa DPW Partai NasDem Provinsi Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Permasalahan pemasaran dan fluktuasi harga produk pertanian menjadi salah satu kendala dalam pertanian dan kerap dikeluhkan petani.

Bank Indonesia (BI) juga menyatakan, setidaknya ada tiga permasalahan utama yang dialami sektor pertanian nasional saat ini. Permasalahan tersebut antara lain adalah produksi, distribusi dan pemasaran, serta keterjangkauan harga.

Menyikapi permasalahan ini, Wakil Ketua Bidang Pertanian, Peternakan & Kemandirian Desa DPW Partai NasDem Provinsi Bali, Tjok Istri Ngurah Roosany, mendorong pemerintah agar mampu menciptakan jaminan kepastian pasar produk pertanian bagi petani. Salah satunya dengan mendatangkan dan menghadirkan buyer (pembeli) untuk petani.

“Pemerintah harus mampu memberikan jaminan kepastian pasar produk pertanian, kalau itu ada luar biasa” kata politisi perempuan NasDem yang akrab disapa Tjok Rosa ini, Kamis (28/10/2021).

Tjok Rosa yang sudah lama bergelut di sektor pertanian dan aktif membina serta mendampingi petani di berbagai daerah di Bali ini juga tengah berusaha membalikkan siklus dengan menyiapkan dan mendatangkan terlebih dahulu buyer untuk produk pertanian baru mendorong petani untuk memproduksi komoditas pertanian yang diminta pasar. Pola seperti itu juga diharapkan dilakukan oleh pemerintah.

“Saya sedang membalikkan siklus, mencari dan mendatangkan buyer yang siap membeli produk pertanian dari petani Bali. Kita siapkan buyer baru kita ke bawah mencari produk. Jadi tidak hasil pertaniannya dulu kita siapkan baru mencari buyer. Nggak seperti itu. Jadi kalau bisa pemerintah harus menyiapkan pasar, buyer yang siap membeli hasil pertanian Bali,” papar Tjok Rosa.

Perempuan lulusan S-1 Manajemen Undiknas dan S-2 Agribisnis Universitas Udayana ini mencontohkan misalnya ada petani punya lahan, satu atau dua hektar dan menanam komoditas pertanian misalnya jagung, pemerintah harus berani berikan jaminan kepastian pasar dan buyer serta berikan jaminan petani tidak rugi.

“Kalaupun petani rugi pemerintah yang bayar
Kalau ada jaminan pasar dan buyer, semua petani pasti mau berubah. Jadi pemerintah harus mampu memfasilitasi pasar yang pasti agar produk pertanian hasil petani bisa terserap,” tegas Tjok Rosa.

Ia juga menekankan pentingnya pemerintah akan memberikan pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan kepada para petani. “Selama ini saya turun ke lapangan dan menemukan fakta banyak petani tidak tersentuh pembinaan dan pendampingan dari pemerintah. Banyak petani yang masih punya lahan kosong, tidak tahu mau ngapain,” ujarnya.

“Jadi pemerintah harus berikan bantuan pendampingan dan pembinaan sebab banyak petani tidak mengenal manajemen pertanian, bantu juga permodalan dan pemasarannya, pungkas perempuan yang mengaku banyak punya pengalaman berkesan pada saat bertemu petani dan berbincang tentang kehidupan pertanian mereka. (wid)