Badung (Metrobali.com) –

CIMB Niaga mencatat pencapaian gemilang dengan mencatat laba sebelum pajak konsolidasi sebesar Rp8,4 triliun pada tahun 2023, mewakili lonjakan 27,0% year-on-year (Y-o-Y).

“Kami senantiasa berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan profit, seperti yang terlihat pada peningkatan laba sebelum pajak yang mencapai Rp8,4 triliun atau tertinggi hingga saat ini,” ungkap Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan, saat media breakfast Jumat 8 Maret 2024

Hal ini menandai komitmen bank dalam mempertahankan ketahanan dan adaptasi terhadap dinamika pasar.

Lani Darmawan juga menyoroti fokus bank untuk terus meningkatkan profitabilitas, yang tercermin dalam kenaikan laba yang signifikan.

Tak hanya itu, Lani juga menegaskan peningkatan kualitas aset sebagai landasan keberhasilan, dengan penurunan rasio kredit bermasalah (Gross Non Performing Loan – NPL) dari 2,8% menjadi 2,0% pada akhir tahun 2023.

CIMB Niaga juga mempertahankan posisi permodalan dan likuiditas yang solid, dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) masing-masing mencapai 24,0% dan 89,3%.

Dalam konteks pertumbuhan bisnis, CIMB Niaga mencatat pertumbuhan yang signifikan pada sektor Corporate Banking, Small Medium Enterprise (SME), dan Consumer Banking. Di sektor perbankan Syariah, CIMB Niaga Syariah tetap menjadi yang terbesar di Indonesia, menunjukkan kepercayaan masyarakat pada layanan bank.

Selain fokus pada pertumbuhan finansial, CIMB Niaga juga menggarisbawahi komitmen terhadap lingkungan dengan mencatat pembiayaan kredit berwawasan lingkungan hidup sebesar Rp55,45 triliun, serta berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dengan pencapaian ini, CIMB Niaga semakin mengukuhkan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia, sambil terus memperluas layanan dan menjawab kebutuhan nasabah yang beragam. (Tri Prasetiyo)