London, (Metrobali.com) –

Berita bagus untuk para bek Schalke 04 ketika mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi Chelsea pada pertandingan pembukaan Liga Champions Grup G pada Rabu, adalah bahwa penyerang Diego Costa masih menjalani perawatan terhadap cedera otot paha belakang.

Kabar buruknya adalah bahwa bahkan meski tidak berada dalam kondisi bugar sepenuhnya, ia mampu mencetak tujuh gol pada empat pertandingan pembukaan untuk klub barunya sejak ia ditransfer dengan nilai 32 juta pound dari Atletico Madrid.

Schalke akan memiliki banyak hal untuk dikhawatirkan jika, seperti yang diperkirakan, ia dapat bermain melawan mereka di Stamford Bridge.

Gol-gol itu, yang termasuk trigol saat Chelsea menang 4-2 atas Swansea City yang sebelumnya tidak terkalahkan pada Sabtu, membantu menjaga start sempurna Chelsea pada musim baru, yang kontras dengan start tanpa kemenangan Schalke di Liga Jerman.

Chelsea memuncaki klasemen Liga Utama Inggris dengan koleksi 12 angka maksimal, sedangkan Schalke mendekati posisi terbawah klasemen Liga Jerman dengan hanya satu angka dari tiga pertandingan pertama mereka.

Mereka juga tahu apa yang dapat diberikan Chelsea, setelah kalah dari mereka dengan skor 0-3 pada pertandingan kandang dan tandang di fase grup Liga Champions musim lalu, dan penampilan Si Biru pada awal musim ini memperlihatkan bahwa tim London barat itu kembali mampu mengalahkan mereka dengan marjin serupa.

Setelah kembali tampil impresif pada Sabtu, Costa, pemain pertama sejak 1992 yang mampu mencetak gol pada empat pertandingan pertamanya di Liga Utama Inggris, mengatakan meski ia mengawali musim dengan bagus dirinya kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan di London, namun mampu beradaptasi dengan baik di klub.

“Saya belum pernah keluar di London, namun saya berusaha untuk mengetahuinya dan sedikit demi sedikit beradaptasi dengan London,” kata pemain internasional Spanyol yang dinaturalisasi dari Brazil itu.

“Memiliki rekan setim yang lama (Filipe Luis) di sini merupakan hal yang sangat penting. Ramires, Willian, Oscar, Cesc Fabregas, dan Cesar Azpilicueta banyak membantu saya. Saya sangat gembira.” Fabregas, yang didatangkan Chelsea dari Barcelona pada musim panas, juga menorehkan awal menawan di Stamford Bridge, dengan menyumbang assist-assist pada pertandingan yang ia mainkan sejauh ini.

Krisis Schalke ketika Chelsea sedang berada di atas angin, Schalke, yang finis pada peringkat ketiga di Liga Jerman musim lalu, tengah berada dalam krisis.

Royal Blues takluk 1-4 dari Borussia Moenchengladbach pada Sabtu, dan hanya terpaut dua angka dari dasar klasemen, dengan hanya koleksi satu angka dan selisih gol minus empat. Satu-satunya angka mereka didapat saat bermain imbang 1-1 dengan juara bertahan Bayern Munich.

Schalke, yang juga kalah 1-2 dari tim strata ketiga Dynamo Dresden pada putaran pembukaan Piala Jerman sebulan lalu, kehilangan konsistensi pada musim ini setelah pada musim lalu tampil naik-turun.

Namun pelatih Jens Keller masih harus mengeluarkan potensi timnya yang penuh talenta, dengan Kevin-Prince Boateng yang kesulitan menjalani perannya di lini tengah, dan gelandang serang Julian Draxler dan penyerang internasional Belanda Klaas-Jan Huntelaar yang bermain di bawah standar.

Masalah Keller tidak terbantu dengan cedera paha yang dialami bek Felipe Santana, sedangkan absennya sejumlah pemain lain akibat cedera juga membatas opsi-opsinya.

Penyerang Sidney Sam, yang didatangkan dari Bayer Leverkusen, sampai sekarang belum menyuntikkan kecepatan pada permainan mereka seperti yang diharapkan, dan pertahanan mereka telah kemasukan tujuh gol dari tiga pertandingan liga.

Dengan dinanti Chelsea di Liga Champions, Keller paham bahwa dirinya semakin kehabisan waktu untuk membenahi tim.

“Tidak ada gunanya terlalu banyak membicarakan hal itu sekarang,” ucapnya setelah kekalahan Sabtu di markas Gladbach.

“Kami sekarang akan bekerja keras pada beberapa hari mendatang, menjilat luka kami, dan bangkit. Kami ingin mempersembahkan diri dengan baik di markas Chelsea.”

(Ant) –