Foto: Tokoh muda Bali yang juga Caleg DPRD Provinsi Bali Dapil Kabupaten Buleleng nomor urut 4 dari Partai Golkar Agung Bagus Pratiksa Linggih yang akrab disapa Ajus.

Buleleng (Metrobali.com)-

Tokoh muda Bali yang juga Caleg DPRD Provinsi Bali Dapil Kabupaten Buleleng nomor urut 4 dari Partai Golkar Agung Bagus Pratiksa Linggih yang akrab disapa Ajus menegaskan bahwa pembangunan Bandara Bali Utara  harus diimbangi dengan peningkatan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan. Ia juga menyangkan sekolah Bali Mandara tidak lagi memberikan kebijakan full beasiswa namun justru full berbayar.

Diharapkan Pemerintah Kabupaten Buleleng atau Pemerintah Provinsi Bali terus mendorong pendidikan sebagai salah satu prioritas utama demi menunjang SDM sehingga ketika terjadi pembangunan Bali Utara, SDM di Bali tidak hanya menjadi penonton atau penjaga gerbang, tetapi bisa menjadi manager maupun supervisor.

“Pemerintah Buleleng dan Pemerintah Bali terus mendorong pendidikan sebagai salah satu prioritas utama demi menunjang SDM sehingga ketika terjadi bandara di Bali Utara, SDM kita tidak hanya menjadi penonton atau penjaga gerbang, tapi bisa menjadi manager ataupun supervisor,” kata Ajus saat menyapa masyarakat Buleleng belum lama ini.

Terkait tiga program yang akan diperjuangkan ketika terpilih menjadi anggota dewan di DPRD Provinsi Bali, Ajus yang mengusung spirit perjuangan “Make Buleleng Great Again” mengatakan bahwa ia ingin memperjuangkan pembangunan bandara di Bali Utara, pengaktifan kembali program JKBM di Bali dan mengembalikan program full beasiswa di Sekolah Bali Mandara dan sekolah-sekolah lainnya.

Ajus yang merupakan putra dari Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali, Gde Sumarjaya Linggih ini mengatakan untuk mengembalikan program beasiswa tersebut sangat mudah karena sudah pernah diterapkan sebelumnya. Artinya pemerintah sudah punya sistemnya dan tinggal mengulangi kembali apa yang sudah dilakukan sebelumnya. Jadi tidak lagi harus membuat sistem baru.

Disini dibutuhkan kemauan dari pemerintah untuk menghidupkan kembali program beasiswa tersebut. Menurut Ajus anggaran pemerintah seharusnya memprioritaskan sektor pendidikan maupun kesehatan. Inilah yang nantinya menunjang dan sekaligus membawa Kabupaten Buleleng keluar dari angka kemiskinan tertinggi di Bali.

“Sistemnya dulu sudah pernah dilakukan tetapi tidak dilanjutkan di pemerintahan berikutnya. Mungkin adanya refocusing anggaran dan lain-lain, tapi menurut saya anggaran itu harus diprioritaskan ke pendidikan maupun kesehatan. Karena itu yang bisa menunjang dan bisa membawa kabupaten Buleleng keluar dari angka kemiskinan tertinggi di Bali,” bebernya. (wid)