Denpasar (Metrobali.com)-
Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali akhirnya meluncurkan secara resmi pengoperasian bus trans-sarbagita yang menghubungkan Kota Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan pada Rabu malam.Peresmian dioperasikannya alat transportasi massal itu ditandai dengan pemecahan kendi yang dilakukan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika di depan halaman kantor Pemprov Bali.

Usai ritual tersebut, dua bus pun melakukan ujicoba yang dinaiki oleh para pejabat mengeliling kawasan jalan sekitar Jalan Raya Renon.

Kadis Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali Made Santha menjamin operasional bus trans-sarbagita nantinya tidak akan menambah kemacetan di kawasan perkotaan sebagaimana dikhawatirkan masyarakat.

“Bus yang berkapasitas 40 tempat duduk itu hanya akan melewati jalur utama di kawasan By Pass Ngurah Rai,” katanya menjelaskan.

Dia mengatakan, sedangkan yang masuk ke jalan utama kota adalah bus berukuran sedang yang berkapasitas 20 penumpang sehingga  masyarakat sesungguhnya tidak perlu khawatir karena bukan bus yang telah tiba ini yang masuk ke dalam kota.

Demikian pula dengan para sopir angkutan umum, kata Santha, mereka tidak perlu khawatir akan kehilangan penumpang dengan adanya bus trans-sarbagita.

“Karena angkutan kota yang ada sekarang akan digunakan sebagai trayek pengumpan, cabang dan ranting yang melayani perjalanan awal penumpang sebelum sampai di jalur utama yang dilalui bus,” ucapnya.

Ada dan tidak ada penumpang, lanjutnya, para sopir ini akan dibayar penuh. “Keberadaan bus tersebut justru dapat memberi segmen penghasilan yang lebih jelas kepada para sopir itu,” ujarnya

Artha mengatakan, tarif penumpang bus trans-sarbagita ini Rp3.500 untuk masyarakat umum dan Rp2.500 untuk kalangan pelajar.

Pada tahap awal, mekanisme pembayaran penumpang direncanakan secara manual melalui sistem karcis. Sedangkan awal tahun 2012 baru menggunakan model “smart card”.

“Jauh dekat perjalanan, tarifnya tetap sama dan bukan didasarkan pada hitungan berapa kilometer jarak tempuh,” ucapnya.

Sementara sebelum bus itu resmi diluncurkan pengoperasiannya, pada 11 Agustus 2011 dilakukan ujicoba trayek yang cukup nyaman perjalanannya.(Ant)