Jembrana (Metrobali.com)-

 

Bupati Jembrana menghadiri undangan penutupan kegiatan Kerja Sosial Mahasiswa Universitas Mahendradatta bertempat di Istana Jimbarwana Jembrana Bali situs pendiri Universitas Mahendradatta Sri Wedastra Suyasa, Penyaringan, Sabtu Sore (29/1)
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Yayasan Universitas Mahendradatta, Rektor: Dr. Putri Anggreni, S.E., M.BA., M.Pd. beserta jajarannya, DPRD Prov. Bali: Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Shrikandi WS, S.E., M.M., Prebekel Desa Penyaringan dan Jro Bendesa.

Kerja sosial (Kersos) ini adalah kegiatan wajib oleh semua mahasiswa Mahendradatta sebagai bentuk pengamalan ilmu yang diperoleh di kampus dan merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat (belajar terjun ke masyarakat), kata Rektor Universitas Mahendradatta Putri Anggreni
Kersos yang mengambil tema “Universitas Mahendradatta dalam Tri Anantha Bakthi Jembrana” terlaksana dari tanggal 27 s.d. 29 Januari 2022. Tri Anantha Bakthi merupakan tiga pengabdian yang kekal yang juga merupakan motto Kabupaten Jembrana: Mengabdi kepada Tuhan, Mengabdi kepada Tanah Air, dan Mengabdi kepada manusia/sesama ungkap Ida Bagus Anggapurana Pidada, S.H., M.H. selaku ketua panitia kersos dalam sambutannya.

Dalam kersos yang diikuti oleh 200 (dua ratus) mahasiswa Mahendradatta ini dilakukan kegitan penelitian di delapan lokasi yang berbeda, yaitu Desa Penyaringan, Puri Agung Jembrana, Puri Agung Negara, Puri Agung Pacekan, Pura Perancak, Pura Rambut Siwi, Pura Segara Rupek Melaya, dan juga Pura Segara Rupek Gerokgak. Penelitian ini akan meluncurkan tiga buah buku yang berkaitan dengan Desa Penyaringan, tentang Pura, dan Puri yang ada di wilayah Kabupaten Jembrana. Kegitan juga diisi penanaman ratusan pohon buah yang ditanam disekitar Penyaringan oleh mahasiswa bersama Prebekel dan Bendesa Adat Penyaringan, terang Anggapurana.

I Nengah Tamba sebelum menutup acara Kerja Sosial mahasiswa Universitas Mahendradatta dalam arahannya menyampaikan terima kasih kepada Universitas Mahendradatta karena mengambil tempat lokasi Kerja Sosialnya di Jembrana tepatnya di Desa Penyaringan. Desa Penyaringan dapat dikatakan Desa tua, dari sini tumbuh pemikir-pemikir dan orang-orang hebat yang ada di Jembrana, termasuk pendiri Universitas Mahendradatta, dan sangat tepat sekali adik-adik mahasiswa belajar pengetahuan bagaimana berinteraksi sosial dengan masyarakat di Penyaringan ini, jelas Bupati Jembrana.
Bupati juga menyampaikan kepada mahasiswa semua rencana besar Jembrana Emas di tahun 2026 karena nantinya kesempatan tersebut ada ditangan adik-adik mahasiswa dengan menjelaskan indikator-indikator menuju ke arah tersebut, seperti pembangunan jalan tol yang akan diikuti investasi lain yang akan dibangun di Jembrana. Kita harus punya mimpi untuk mengarahkan (guidence) kita ke tujuan yang akan dicapai. Untuk mencapai itu maka kita harus mulai saat ini bekerja keras termasuk penyiapan SDMnya melalui pelatihan-pelatihan, Membuka Angkringan, dan pemberdayaan UMKM sebagai ajang latihan menyambut persaingan di tahun 2026. Tidak diinginkan masyarakat Jembrana nantinya menjadi penonton, harus menjadi pelaku dan menempati jabatan-jabatan strategis. Jelas ini akan menjadi peluang juga buat adik-adik mahasiswa dalam persaingan tersebut, ungkap I Nengah Tamba.
Di akhir arahan, I Nengah Tamba juga berharap Mahasiswa Mahendradatta juga dapat menjadi public speaking dan public relation nya Jembrana untuk dapat menceritakan hal baik Kabupaten Jembrana kepada masyarakat luas.(RED-MB)