FBP Giri Prasta

Terapkan PPNSB Dengan MOU Sinergi Kerja Sama Tiga Kabupaten/MB

Mangupura (Metrobali.com)-

Festival Budaya Pertanian (FBP) Kabupaten Badung ke-5 tahun 2016 dibuka secara resmi oleh Bupati Badung, Nyoman Giri Pasta, Jumat (29/7). FBP rencananya digelar mulai 29 Juli hingga 1 Agustus 2016 di area Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Petang.

Bupati Badung Giri Prsata menjelaskan, animo petani dan pengusaha sangat antusias menyambut agenda tahunan ini. Terbukti transaksi yang terjadi telah mencapai Rp 4,07 miliar. Transaksi ini menyangkut sejumlah komoditi pertanian seperti kopi, jeruk siam, aneka sayuran, kedelai edamame, beras sehat, serta kakao. Transaksi aneka komoditi pertanian ini melibatkan kelompok tani serta sejumlah pengusaha.
Selain transaksi, animo masyarakat juga terlihat sangat antusias. Jika dulu pihak panitia yang menawarkan stan gratis kepada masyarakat, kini justru masyarakat mendaftar dan antre untuk memperoleh tempat di ajang festival.
Sudaratmaja mengingatkan, tujuan dari festival ini untuk membangun citra Badung Utara, menggali spirit budaya pertanian (rohnya pariwisata), serta menciptakan market untuk terjadinya transaksi. Tujuan lainnya berupa menyiapkan media dialog publik, pendidikan dan hiburan, menginisiasi tumbuhnya sinergi pertanian-pariwisata, serta merintis tumbuhnya ekonomi kreatif dan daya saing.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun) Badung I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja menyatakan dari sisi produk, pada tahap awal FBP hanya memperkenalkan kopi, asparagus dan jeruk. “Saat ini, FBP mulai menampilkan jambu merah dan jambu kristal, sayuran hidroponik, kopi sebagai produk entertain dan beragam kuliner khas Badung Utara,” katanya.

FBP tahun ini mengusung tema “Bhupalaka Raksa Raksitah” atau Berdua memimpin dan mengayomi.

Hadir pada pembukaan tersebut anggota DPD RI dari Bali, AA Cok Ratmadi, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Bangli I Made Gianyar, dan Bupat Buleleng yang diwakili Wabup Nyoman Sutjidra, serta Ketua DPRD Badung Keut Parwata, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Pimpinan SKPD Badung, Ketua PHRI Badung, Asosiasi GM Hotel, para pengusaha dan kelompok tani.

Bentuk kegiatan pawai budaya pertanian, pameran produk pertanian (29 stand) dan Inovasi Pelayanan Publik (empat SKPD), pentas seni, stand kuliner dan pasar rakyat, gathering/keakraban masyarakat dengan wisatawan, lomba-lomba, penutup dan evaluasi.

Selain pawai budaya pertanian, juga akan dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama mengenai distribusi dan pemasaran pangan, antara Bupati Badung dengan tiga Bupati di Bali, yakni Bupati Tabanan, Bangli dan Buleleng.

Kerja sama ini dilakukan untuk lebih memantapkan sinergi kerja sama antar kabupaten sesuai Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB).

Dan, penyediaan informasi tentang ketersediaan dan pemasaran pangan, memperkuat sistem Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), memperkuat Smart City yang akan dibangun serta memantapkan aksestabilitas pangan masyarakat.

“Tujuan dari FBP tahun ini adalah investasi, edukasi dan daya saing,” tambahnya.

Terkait dengan festival budaya, kata Giri, jenis-jenis dan keragaman festival di Badung sudah dibuatkan zonasi. Badung Utara nafasnya adalah pertanian, namun tetap dijiwai oleh budaya daerah, Badung Tengah adalah seni dan budaya dan di Badung Selatan adalah bahari.

Khusus untuk FBP ini, meski pelaksanaan FBP ke 1-4 sudah baik, namun diharapkan tidak hanya kolosal, tetapi harus berkualitas dan berkelas internasional, karena akan dihadiri pula undangan dari luar negeri. Diharapkan pula FBP ini tidak hanya memamerkan produk pertanian semata, tapi dapat berfungsi sebagai forum bisnis dan edukasi. RED-MB