BERHUBUNG  telah selesainya pelaksanaan Ngodak Tapakan Ratu Ngurah dan Ratu Ratu Agung yang merupakan Tapakan di Pura Desa dan Puseh Desa Adat Beringkit, Mengwi. pengempon Pura setempat melaksanakan upacara Melaspas dan Ngeratep. Upacara yang dipuput oleh Ida Pedanda dari Griya Babakan Padang Aling Cau Blayu ini dihadiri Bupati Badung A.A Gde Agung didampingi, Camat Mengwi Nyoman Suardana, Perbekel Mengwitani, Mangu Kerta Mandala Kecamatan Mengwi yang diwakili Bendesa Adat Beringkit Ketut Sutomo, Bendesa Adat Mengwitani dan Tokoh Masyarakat serta warga Desa Adat Beringkit, Rabu (1/8).

Pada Kesempatan tersebut Bupati Gde Agung melakukan Ngeratap Tapakan Ratu Gede, Ratu Mas, Ratu Niang dan Ratu Jegeg yang berupa Barong. Sebagai wujud kepedulian yang secara otomatis dapat meringankan beban warga pengempon dari segi pendanaan Bupati Gde Agung menyerahkan dana punia sebesar Rp. 25 juta. Mangu Kerta Mandala juga medana punia sebesar Rp. 2 Juta.

Sementara itu pemucuk karya Ketut Sutomo menyampaikan pengempon Pura Desa dan Puseh yakni krama Desa Adat Beringkit yang terdiri dari 4 banjar adat dengan 350 KK. Tapakan yang diodak yaitu ratu Mas, ratu gede, ratu niang dan Ratu jegeg. Adapun dana yang dihabiskan untuk perbaikan tapakan sebesar Rp. 89 Juta, yang berasal dari swadaya masyarakat, urunan krama ngenem sasih sebesar Rp. 20 Rb KK, pemelisan Rp. 25 Rb KK, serta bantuan dari Pemerintah Kabupaten Badung  sebesar Rp. 40 Juta. SUT-MB