Mangupura (Metrobali.com)-

Komitmen Bupati Badung AA Gde Agung yang menjadikan sektor pendidikan sebagai skala prioritas pembangunan kembali dibuktikan. Kamis (7/9) kemarin, Bupati Gde Agung menyatakan dukungan terkait rencana pembangunan SMPN 5 Mengwi di Kelurahan Sading, saat menerima Bendesa Adat Sading serta tokoh-tokoh masyarakat setempat, di Ruang Rapat Bupati.

Pada kesempatan tersebut Bupati Gde Agung  didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kompyang R Swandika, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dewa Apramana, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga I Ketut Kontiyasa, Kabag Adm. Pemerintahan Umum Nyoman Soka, Bappeda, Sekcam Mengwi serta Lurah Sading.  Pada awal pertemuan Bendesa Adat Sading I Wayan Rasmi, menyatakan keinginan masyarakat Sading untuk membangun SMPN diwilayahnya yang sudah diusulkan ke pemerintah sejak tahun 2007. Dijelaskannya, selama ini siswa-siswa asal Sading, Sempidi, Lukluk dan Dasmasaba, harus bersekolah ke SMPN 1 di Mengwi dan SMPN 2 di Kapal. Bahkan ada yang harus bersekolah di Ubung. Di Sading sendiri terdapat 4 Sekolah Dasar (SD), dimana tiap tahunnya meluluskan 120 siswa.  “Kami sejak dahulu mendambakan dibangunnya SMP diwilayah kami, agar dapat menampung siswa dari Sading, dan wilayah sekitarnya, seperti Sempidi, Lukluk dan Darmasaba,”kata Rasmin.

Pihak Desa Adat dan Kelurahan bahkan telah menyiapkan lahan seluas 72 are yang berlokasi di Jalan Umaanyar. Tanah tersebut seluruhnya milik warga Sading, dan telah siap dilepaskan untuk pembangunan sekolah. Kini tanah tersebut masih dalam proses persertifikatan di BPN, dan diperkirakan tanggal 28 September ini sertifikatnya sudah bisa keluar. Mendengar harapan masyarakat ini, Bupati Gde Agung  sangat menyambut baik. Dikatakannya, pembangunan sekolah sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Lebih lanjut, Bupati mengatakan ada tiga komponen dalam sektor pendidikan, yaitu anak didik, pendidik dan sarana  prasarana pendidikan. Ketiganya harus terbangun, agar kualitas pendidikan semakin baik. Pada kesempatan tersebut, Bupati langsung mengintruksikan SKPD terkait untuk melakukan kajian, misalkan Bappeda untuk peruntukan, Bagian Adm. Pemerintahan Umum untuk pembebasan tanah, Disdikpora untuk DED, pembangunan dan persiapan operasional sekolah. Setelah mendengarkan penjelasan dari SKPD terkait, Bupati Gde Agung langsung memerintahkan Sekda Kompyang R Swandika  menganggarkan pembangunan sekolah ini pada APBD induk 2012.

“Saya harapkan kita dapat bertindak cepat, karena dalam APBD induk 2012 anggarannya harus sudah terpasang, baik itu pembebasan lahan, DED sekaligus pembangunan gedung,”tegas Gde Agung. Meski demikian, Bupati juga meminta warga yang tanahnya dibebaskan agar tidak mencari kesempatan, dengan mematok harga tinggi. Justru menurut penglingsir Puri Ageng Mengwi, inilah kesempatan warga pemilik tanah untuk mendana punia untuk kepentingan masyarakat.

Sebelum gedung terbangun, Bupati juga meminta SMPN 5 Mengwi bergabung dengan SMPN 2 Mengwi di Kapal sebagai sekolah induk. Dengan catatan, kegiatan belajar mengajar meminjam tempat di SD terdekat dengan lokasi yang akan dibangun sekolah, agar siswa tidak jauh bersekolah.  Sedangkan administrasinya tetap di SMPN 2 Mengwi.