Mangupura (Metrobali.com)-
Orang bijak berkata dengan bijak pula “Tiada Pesta yang tak berakhir”, setelah melewati hari-hari yang cukup menguras tenaga, ide-ide dan kreatifitas berkesenian Festival Seni Budaya Badung (FSBB) sampai juga diujung perhelatannya. Memasuki akhir festival Seni Budaya ini entah berapa karya seni telah tercipta, tembang gamelan yang ditabuh dan bebarapa tarian telah dilakoni dan dipertontonkan dengan jiwa-jiwa yang penuh dedikasi seni tinggi dan luhur. Mengakhiri perhelatan FSBB bertempat di wantilan jaba pura Lingga Bhuwana Puspem Badung diadakan lomba menghias gebogan dengan bungan jepun yang diikuti oleh seluruh pimpinan SKPD Kab. Badung secara berpasangan, menjadikan lomba ini cukup indah dan menarik.
Festival Seni Budaya Badung merupakan agenda rutin setiap tahunnya yang juga di barengi dengan hari jadi ibukota Badung “Mangupura“ juga merupakan tempat untuk berkumpul dan mempresentasikan karya-karya seni yang digali dan diharapkan dapat melahirkan seniman-seniwati yang berkualitas. Jaba Pura Lingga Bhuwana yang akan selalu menjadi saksi pagelaran tarian, tembang tetabuhan oleh penari, penabuh gamelan yang dipertontonkan dengan kreasi yang atraktif menjadikan FSBB punya roh bagi para pelakon dan pencinta seni.
Bupati Gde Agung dalam sambutannya mengatakan ajang Festival Seni Budaya Badung bisa menjadi barometer berkesenian yang baik sehingga melahirkan seniman-seniman yang tangguh dan berkualitas tidak hanya di daerah tapi diharapkan bisa sampai ke mancanegara. Bagi para pemenang lomba yang beruntung maupun yang belum beruntung diharapkan tidak berkecil hati karena FSBB bukan hanya untuk mencari para juara, tapi jauh dari semua itu FSBB merupakan tempat ruang dan waktu untuk para pekerja seni dalam menuangkan karya-karyanya yang dapat dinikmati masyarakat.
Ida Bagus Anom Basma selaku ketua panitia Festival Seni Budaya Badung dalam laporannya mengatakan, FSBB yang merupakan tempat silahturahmi untuk menuangkan karya-karya seni akan selalu tertanam dalam jiwa para pekerja seni agar bisa diwariskan kepada anak cucu, karena seni budaya Bali agar tetap lestari di Badung dan Bali pada umumnya dan bisa diterima dengan baik.
Festival Seni Budaya Badung resmi ditutup Bupati Badung Anak Agung Gde Agung (28/11) kemarin, turut hadir Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta, Sekda Badung Komyang R. Sandika, Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Badung Ny. Ratna Gde Agung, Ketua WHDI Badung Ny. Ayu Sudikerta, seluruh pimpinan SKPD serta pejabat terkait lainnya. Setelah menyaksikan pagelaran Sendratari Ramayana yang cukup memukau dari seniman-seniwati Badung yang diiringi penabuh Gargita Budaya Kabupaten Badung dilanjutkan dengan pemberian Tropy serta piagam bagi para pemenang lomba Festifal Seni Budaya 2011 oleh Bupati Badung bersama Ketua DPRD Badung dan Sekda Badung.