FILE – Iraqi Shi’ite cleric Moqtada al-Sadr speaks during a news conference with Iraqi politician Ammar al-Hakim, leader of the Hikma Current, in Najaf, Iraq, May 17, 2018.

Salah satu ulama paling berpengaruh di Irak telah menyerukan pemerintah Irak agar mengundurkan diri, sementara pengunjuk rasa anti pemerintah berkumpul di Baghdad untuk hari keempat untuk memrotes pengangguran tinggi, layanan publik yang buruk, serta maraknya korupsi.

Moqtada al-Sadr, mantan pemimpin milisi Shiah yang memimpin blok oposisi terbesar di parlemen, dalam sebuah pernyataan Jumat (4/10) mengatakan, “Pemerintah harus mengundurkan diri dan pemilihan dini harus dilakukan di bawah pengawasan PBB.”

Pasukan Irak telah melakukan penembakan ke arah pemrotes, serta sumber medis dan keamanan mengatakan, paling sedikit 53 orang tewas dalam aksi protes minggu ini.

Aksi protes rusuh di Irak berlangsung untuk hari ke-4 (Jumat 4/10), sementara sedikitnya 53 orang tewas dalam minggu ini.
Aksi protes rusuh di Irak berlangsung untuk hari ke-4 (Jumat 4/10), sementara sedikitnya 53 orang tewas dalam minggu ini.

Hari Jumat, pasukan keamanan Irak sekali lagi melancarkan tembakan ke arah pemrotes. Jurnalis melaporkan polisi tampaknya menembak langsung ke arah pemrotes dan tidak ke atas.

Saksi mata mengatakan, paling sedikit 10 orang tewas pada Jumat dan banyak lagi yang cedera.

Palang Merah Internasional atau ICRC mengeluarkan pernyataan Jumat, katanya, “kematian warga sipil dan semakin banyaknya jumlah yang cedera selama protes berlangsung di seluruh negara sangat mengkhawatirkan, juga penggunaan senjata api untuk memulihkan tertib publik.” (jm/pp) (VOA)