Sumber poto Info Karangasem/Ist
Karangasem (Metrobali.com)-
Gunung Agung kembali erupsi. Kali ini Gunung setinggi 3.142 mdpl itu bergeliat pada pukul 22.45 WITA. Bersamaan dengan erupsi itu abu vulkanik membumbung setinggi 1,5 kilometer.
“Teramati abu letusan berwarna putih-kelabu tebal. Tinggi kolam abu 1.500 meter dari atas puncak Gunung Agung,” kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana, Senin malam, 30 April 2018.
Meletusnya Gunung Agung bertepatan dengan bulan purnama. Bagi umat Hindu Bali, malam bulan purnama menjadi bagian penting dari proses ritual keagamaan. Itu sebabnya ramai-ramai mereka menggelar persembahyangan.
Ssmentara itu, saat letusan terjadi angin mengarah ke barat. Kendati demikian, operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih berlangsung normal. “Sampai saat ini operasional penerbangan aman lancar terkendali,” kata Humas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Sherly Yunita.
Dari laporan periodik PVMBG terjadi gempa letusan sebanyak satu kali, gempa hembusan empat kali, gempa vulkanik dalam satu kali dan gempa tektonik jauh satu kali.
PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh areal di dalam radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Agung. Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.
 
PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di areal puncak. Areal landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Pewarta  : Boby Andalan
Editor      : Nyoman Sutiawan