Klungkung (Metrobali.com)-
Boat Blue Water Express yang dinakodai oleh Abdul Rachman 30 asal Sumbawa, membawa penumpang sebanyak 28 orang termasuk kru boat  pada hari Selasa (17/7) sekira pukul 09.00 wita nyaris tenggelam. Boat tersebut berangkat dari pelabuhan serangan Denpasar sekira pukul 08.00 wita hendak menuju pelabuhan Pemenang, lanjut ke wisata Gili Trawang Lombok. Namun begitu boat melintasi wilayah perairan Jumpai, Dawan,  Klungkung tiba tiba boat kemasukan air laut menggenangi boat persis dibelakang dimana 4 ( empat ) mesin tempel berada. Untungnya, kebocoran yang dialami boat berbahan fiber glass tersebut dapat diketahui. Sehingga penumpang yang ada didalam boat berhasil selamat dan kandas di tepi pantai Kampung Kusamba, Dawan, Klungkung.

Imformasi yang dihimpun Metrobali.com di TKP Kapal boat itu sendiri rencananya akan menuju wilayah Gilitrawangan, Lombok dengan mengangkut 28 penumpang termasuk nahkoda. Dari 28 penumpang tersebut, 21 orang  Warga Negara Asing diantaranya ; Mr. Alesandro (Spanyol), Taylor Cole (USA), Fenny Velanyka (Australia), Bonorino (Spanyol), Garcia Ait (Prancis), Mario Barbara (Prancis), Oscar Manchon (Spanyol), Jesie Brown (USA), Cristin Anderson (USA), Sara Asadi (USA), Marisa Bailey (USA), Maria Pilar Antolin (Spanyol), Bernard Rayner (Australia), Helen Rayner (Australia), James Sproule (Jerman), Gilles Ducher (Prancis), Emilien Ducher (Prancis), Annmarie Diskin (Jerman), Paul Truffy (Prancis), Cecile Jouve (Prancis), dan  Mansu (Mon).

Penumpang warga Indonesia diamtaranya ; Gatot, Jefri, Ketut Sudiana. Sedangka ABK adalah Wayan Yuliarta (Kepala Kamar Mesin), Mashuri (Crew), Tangar Marau (Crew), dan abdurahman (Captain). Di dalam perjalanan persisnya 500 meter dari tepi pantai Jumpai, Klungkung, kapal boat tersebut tiba tiba boat  kemasukan air laut alias bocor. Entah apa penyebab kapal boat dengan mengunakan empat mesin tempel tersebut sampai bisa bocor. Ada dugaan, kapal boat tersebut bocor akibat menghantam kayu ketika berlayar dari Serangan. Apalagi kapal boat tersebut berbahan fiberglass.

Yang jelas, saat kapal bocor. pihak nahkoda langsung menggiring kapal boatnya hingga kandas ditepi pantai Kampung Kusamba, Dawan, Klungkung. Kapal boat tersebut akhirnya berhasil kandas ketepi pantai sekitar pukul 09.45 wita setelah dua jam melawan gelombang ditengah laut.
Sementara menurut salah satu warga yang ikut membantu Hamza 49 ketika itu boat dilihatnya akan menepi dan didalam boat banyak penumpang yang panik lanjut bersama warga yang kebetulan berada ditepi pantai membantu dengan membuang tali yang berisi pengait, ujar Hamza. ” Ya begitu tamu yang selamat ada yang terlihat mengeluarkan air mata namun ada juga yang gembira, mungkin karena sudah dalam keadaan selamat ” ungkap Hamza.

Sementara kejadian kapal boat kandas ini juga mendapat perhatian petugas Polsek Dawan, dan Polres Klungkung. Kapolres Klungkung, AKBP Tri Wahyudi sendiri langsung ke lokasi melakukan pemantuan. Bahkan saat dikonfirmasi, Kapolres mengaku akan melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan ABK dan kapten kapal. “Apakah penyebab kejadian tersebut ada faktor alam atau tidak. Kami masih selidiki. Tapi jika karena faktor alam mau apa lagi,” ujar Kapolres di TKP.

Sementara Nahkoda atau kapten kapal boat, Abdul Rahman ketika ditemui dilokasi mengaku tidak tahu persis penyebab kapal yang dibawanya bocor. Karena selama enam tahun membawa kapal boat tersebut tidak ada masalah. Sepengetahuannya air sudah masuk dari belakang bawah boat. Sehingga dia langsung menyandarkan kapal boat yang dibawanya ke tepi pantai terdekat “Saya tidak tahu penyebabnya. Air laut tiba-tiba saja sudah masuk dari bawah dan saya langsung membawanya ke tepi pantai,” ujar Abdul Rahman.

Sementara semua penumpang dalam keadaan selamat dan melanjutkan perjalanan lewat darat menggunakan mobil travel menuju Pelabuhan Padang Bay, Karangasem. SUS-MB