Jakarta (Metrobali.com)-

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata sementara 35 orang meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat (5/7), mengatakan dari 35 orang meninggal tersebut, sembilan orang di Bener Meriah dan 26 orang di Aceh Tengah.

Selain tercatat 35 orang meninggal dunia, delapan warga dinyatakan hilang dan 275 orang luka-luka. BNPB juga mendata sebanyak 4.292 rumah rusak, dan 83 bangunan fasilitas umum rusak.

Dalam rapat koordinasi di Posko Bener Meriah yang dipimpin Kepala BNPB Syamsul Maarif, Kamis (4/7) malam, Bupati Bener Meriah melaorkan ada tiga warga Aceh Tengah yang saat kejadian gempa meninggal di Bener Meriah sehingga terdata dua kali yakni di Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Sebelumnya dilaporkan 12 orang meninggal di Bener Meriah. Dengan demikian korban meninggal dari Bener Meriah terdapat sembilan orang yang sudah ada identitasnya.

Korban luka-luka 109 orang dimana 43 orang di RSUD Muyan Kute, 50 orang di Puskesmas Pante Raya, dan 16 orang di Puskesmas Lampahan. Sebanyak 789 rumah rusak, dimana 537 unit rumah rusak sedang-berat dan 252 unit rumah rusak ringan.

Di Aceh Tengah terdapat 26 orang meninggal dan 8 orang hilang. Kamis (4/7) pukul 17.00 Wib Tim SAR gabungan dan warga menemukan empat korban anak-anak yang tertimbun longsor di Desa Bah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah dengan menggunakan alat berat.

Korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal adalah Isahdan (9), Zainuddin (12), Riski (9), dan Rian (9).

Menurut keterangan warga, saat gempa ada delapan anakyang berlari di bawah pegunungan, dimana empat selamat dan empat tertimbun longsor.

Di Aceh tengah korban Luka-luka 166 orang, dimana rawat inap 114 orang dan rawat jalan 52 orang. Kerusakan 3.503 unit rumah rusak dimana 1.368 unit rumah rusak berat, 2.135 unit rumah rusak ringan. INT-MB