Narkoba 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar memberikan penyuluhan bahaya narkoba kepada sejumlah aktivis dan penggiat organisasi masyarakat di Ibu Kota Provinsi Bali itu.

“Narkoba merupakan salah satu dari tiga kejahatan besar internasional selain perdagangan senjata dan perdagangan manusia,” kata Kepala BNN Kota Denpasar Purwadi, Senin (28/4).

Kegiatan itu diikuti oleh 50 peserta dari lima ormas, di antaranya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KHDI), dan Parisadha Hindu Dhrma Indonesia (PHDI).

Menurut dia, ormas sebagai salah satu elemen kehidupan berbangsa harus ikut memerangi upaya penyalahgunaan narkoba. “Peran serta petugas sangat terbatas dikarenakan jumlah personel sehingga sangat diperlukan keikutsertaan ormas dalam memberantas peredaran narkoba,” ujarnya.

Untuk jumlah pengguna narkoba di Indonesia, sebut dia, sampai saat ini mencapai sekitar empat juta jiwa. Di Bali hingga akhir 2013 telah mencapai 50.553 sebagaimana data BNN.

“BNN Kota Denpasar pada tahun ini belum memiliki data pasti angka pengguna narkoba. Namun kami terus berupaya menekan angka penyalah gunaan narkoba dengan cara penyuluhan, pembentukan kader antinarkoba, dan pendampingan rehabilitasi di Bogor dan Makassar,” ujarnya.

Selain itu, BNN memiliki rencana untuk membangun tempat rehabilitasi pengguna narkoba di Provinsi Bali mulai tahun 2016 yang bertempat di Kabupaten Bangli.

“Sementara di Bali hanya tersedia rehabilitasi medis saja yang bertempat di RSJ (Rumah Sakit Jiwa) Bangli,” katanya.

Tempat rehabilitasi yang akan dibangun di Kabupaten Bangli tersebut tidak hanya untuk rehabilitasi medis, namun juga dilengkapi rehabilitasi sosial. “Ini yang masih sangat kurang, Panti Rehabilitasi sosial Korban Narkotika (PRSKN) jumlahnya sangat terbatas,” katanya.

Purwadi menjelaskan bahwa dalam melakukan rehabilitasi sosial itu, para pasien diberikan bimbingan konseling, pembekalan keterampilan, dan membangun rasa percaya diri mereka ketika akan kembali ke masyarakat. “Ini merupakan penyembuhan psikologis kepada para pasien,” ujarnya.

Ia berharap kepada masyarakat agar lebih peka terhadap lingkungan dan memperhatikan orang-orang terdekat karena peredaran narkoba sudah merasuki semua lapisan kehidupan.

“Sekarang pengguna narkoba tidak bisa digolongkan ke dalam orang mapan saja. Yang memiliki penghasilan pas-pasan pun banyak yang memakai narkoba,” ujarnya. AN-MB