Mangupura (Metrobali.com)-

Berbagai upaya telah dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN)
khususnya BNN Kabupaten Badung  untuk menekan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba di Indonesia dan di Badung. Salah satunya
adalah sosialisasi melalui media film yang berjudul “Serpihan Sesal”
yang mengangkat kisah nyata dua bersaudara yang kurang mendapat
perhatian orangtua sehingga terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba
sehingga mengakibatkan kematian dan terjangkit penyakit HIV dan Aids.
Peluncuran film Sosialisasi Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran
Gelap Narkoba (P4GN) tersebut dilakukan di Jaba Pura Lingga Bhuwana,
Puspem Badung, Sabtu (6/7) malam lalu. Hadir dalam acara tersebut
Bupati Badung diwakili Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Direktur
Deseminasi Informasi Deputi Pencegahan BNN Drs. Gungun Siswadi, SKPD
Badung, dari Polres Badung, Dandim Badung, BNN Provinsi Bali, Ketua
BNN Badung I Gusti Gede Suyasa, Perbekel/Lurah se-Badung, Karang
Taruna serta masyarakat.
Menurut Direktur Deseminasi Informasi Deputi Pencegahan BNN Gungun
Siswadi, bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkopa saat ini
sangat mengkhawatirkan. Data nasional dewasa ini jumlah pecandu
narkoba di Indonesia 2,2% dari jumlah penduduk. Diprediksi pada tahun
2015 akan menjadi 2,8% kalau tidak dilakukan usaha-usaha yang tepat
untuk mencagahnya. Sementara pecandu di Bali masih dibawah rata-rata
nasional dan ada diperingkat 17 dengan total pecandu sekitar 1,8% dari
total penduduk atau setara dengan 50.535 orang. Sedangkan Kabupaten
Badung jumlah pecandu diperkirakan sekitar 0,7% atau serata 2.751
orang. Gungun Siswadi mengharapkan sosialisasi melalui film ini
masyarakat menjadi paham akan bahaya narkoba yang pada akhirnya
masyarakat itu sendiri yang menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba. “Mari kita satukan komitmen untuk bersih diri, bersih
lingkungan dan bebas dari peyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba
untuk menyongsong Indonesia bebas narkoba tahun 2015,” pintanya.
Bupati Badung dalam sambutannya yang disampaikan Sekda Badung Kompyang
R. Swandika memberikan apresiasi dan dukugan kepada BNN Badung yang
telah berkreasi membuat terobosan dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan narkoba. Diharapkan film tersebut dapat disebarkan ke
sekolah-sekolah, banjar/lingkungan, sekaa teruna maupun perusahaan
swasta. Tentu tujuannya disamping sebagai tontonan juga sebagai
tuntunan dan sesuluh dalam peran aktif seluruh komponen masyarakat
mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Ketua panitia penyelenggara Dewa Putu Wiwid Raharja menyampaikan, film
“Serpihan Sesal” ini diangkat dari kisah nyata tentang kehancuran
sebuah keluarga akibat penyalahgunaan narkoba. Film ini mengisahkan
Erik dan Ellen adalah dua orang bersaudara dari pasangan Agung dan
Lusi. Karena kurang perhatian orang tua dan pada pengasuhan yang salah
maka keduanya terjerat dalam penyalahgunaan narkoba dan seks bebas.
Hingga akhirnya Erik meninggal karena over dosis, sedangkan Ellen
dinyatakan positif mengidap HIV/Aids. Agung dan Lusi yang tidak kuat
menerima kenyataan itupun mengalami gangguan jiwa. Tragis, itulah yang
disuguhkan, dimana ujung dari penyalahgunaan narkoba adalah
kehancuran. GUNG-MB