Denpasar (Metrobali.com)-

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali-Nusa Tenggara di Denpasar menyiapkan Rp5,45 triliun untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan uang kartal menjelang Lebaran 2013.

“Kami telah memproyeksikan kebutuhan uang kartal yang diperkirakan akan meningkat hampir 30 persen,” kata Pemimpin Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali-Nusa Tenggara, Dwi Pranoto dalam keterangan persnya kepada wartawan di Denpasar, Kamis (18/7).

Menurut dia, penyediaan stok uang kartal tersebut melebihi ketersediaan pada tahun 2012 yang tercatat mencapai Rp4,45 triliun.

Dia menjelaskan bahwa peningkatan permintaan kebutuhan uang untuk tahun 2013 diprediksi mencapai Rp5,1 triliun pada periode Juni-Agustus, meningkat jika dibandingkan periode sama selama Bulan Suci Ramadhan tahun 2012 yang mencapai Rp3,93 triliun.

Pihaknya mengungkapkan bahwa khusus untuk Bali, permintaan uang pecahan yang paling dominan adalah Rp100 ribu dan Rp50 ribu, sedangkan pecahan kecil tidak terlalu signifikan mengingat Pulau Dewata merupakan daerah pariwisata.

“Uang pecahan kecil juga banyak tetapi masih jauh sedikit dan bisa dilayani secara kecil-kecilan,” ujarnya.

Sementara itu persentase penukaran uang pecahan dengan nominal Rp10 ribu merupakan yang paling banyak ditukar masyarakat selama Ramadhan yang mencapai 40 persen, Rp5 ribu (25 persen), Rp2.000 (25 persen), dan uang logam (10 persen).

Peningkatan penyediaan uang kartal tak hanya berlaku di Pulau Dewata tetapi juga di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Provinsi NTB telah menyediakan uang tunai sebesar Rp1,29 triliun untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan uang tunai.

Jumlah penukaran uang tunai di Bumi Gora itu selama Bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri diprediksi meningkat sebesar 24,9 persen dengan jumlah nominal mencapai Rp964,65 miliar.

Sedangkan di Provinsi NTT diperkirakan juga mengalami kecenderungan yang sama yakni meningkat sebesar 35,02 persen jika dibandingkan Lebaran tahun 2012 yang mencapai Rp679,18 miliar.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT telah menyediakan uang tunai sebesar Rp927,5 miliar untuk mengantisipasi lonjakan permintaan uang tunai.

“Kami perkirakan penyediaan uang tunai itu cukup memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat akan uang tunai,” katanya. AN-MB