Dewi Setyowati

Denpasar,  (Metrobali.com) –

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memperluas sosialisasi Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) dengan menyasar kalangan mahasiswa Universitas Ngurah Rai, Denpasar.

“Sosialisasi ini sebagai salah satu upaya dalam mendorong perluasan penggunaan transaksi nontunai ke berbagai transaksi di Bali,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali, Dewi Setyowati, di Denpasar, Sabtu (28/3).

Menurut dia, sosialisasi tersebut juga dikombinasikan dengan edukasi gerakan non-tuai seperti penggunaan kartu debit, kartu kredit, dan uang elektronik kepada generasi muda yang diharapkan menyebarkan informasi kembali gerakan tersebut kepada komunitasnya.

Dalam sosialisasi itu bank sentral tersebut juga mengajak serta dua bank berstatus BUMN, seperti BNI dan BRI yang mempromosikan program elektronifikasi oleh bank kepada mahasiswa.

Melalui GNNT, BI mengajak perbankan untuk terus berupaya mendorong masyarakat menggunakan instrumen nontunai atau Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) selain uang elektronik yakni kartu debit dan kartu kredit.

Selain menyasar beberapa kalangan perguruan tinggi, perusahaan ritel dan toko juga menjadi objek sosialisasi implementasi GNNT.

Para pengusaha yang bergerak dalam sektor perdagangan seperti pasar swalayan di Pulau Dewata juga diajak bekerja sama untuk menerapkan transaksi pembayaran nontunai.

Program kerja sama itu dinamakan “One Day No Cash” (satu hari tanpa uang tunai) yang dilakukan pada hari-hari tertentu yang mewajibkan pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan alat pembayaran nontunai termasuk uang elektronik.

Selain itu, terdapat potongan harga dan keuntungan menarik lainnya bagi pembeli yang membayar dengan alat pembayaran non-tunai.

“Promo ini akan berlangsung beberapa bulan sehingga masyarakat akan terdorong dan menjadi terbiasa bertransaksi dengan non-tunai,” katanya. AN-MB