Bangli (Metrobali.com)

 

Destinasi wisata air panas terpopuler di Bali, Toya Devasya dianugerahi The Transformative Award pada ajang Planet Tourism Indonesia 2022, sebuah gelaran tahunan yang diselenggarakan oleh MarkPlus Tourism, brand yang ternama sebagai konsultan pemasaran. Ajang itu merupakan bagian dari rangkaian acara Jakarta Marketing Week 2022 yang berlangsung dari tanggal 18 hingga 22 Mei.

Toya Devasya berhasil menarik perhatian audiens yang hadir secara offline dan online itu. Destinasi yang berada di alam kaldera Gunung Batur, Kintamani itu dinilai berhasil mengadakan transformasi selama pandemi menghantam pariwisata Bali. Melalui sejumlah transformasi kreatif, Toya Devasya mampu mengatasi turbulensi bisnis dan berhasil menemukan formula baru di era New Normal.

“Ketika New Normal sudah menjadi normal, yang kita dapatkan adalah New Horizon. Perilaku dan preferensi konsumen berubah. Perubahan itu mendorong perubahan komunikasi dan jalur-jalur distribusi konsumen kami. Sekarang ini bisa dibilang hubungan kami semakin dekat dengan konsumen,” kata Putu Ayu Astiti Saraswati, CEO Toya Devasya dalam siaran persnya, Jum’at (27 Mei 2022).

Melalui sejumlah transformasi kreatif, Toya Devasya mampu mengatasi turbulensi bisnis dan berhasil menemukan formula baru di era New Normal.

“Ketika New Normal sudah menjadi normal, yang kita dapatkan adalah New Horizon. Perilaku dan preferensi konsumen berubah. Perubahan itu mendorong perubahan komunikasi dan jalur-jalur distribusi konsumen kami. Sekarang ini bisa dibilang hubungan kami semakin dekat dengan konsumen,” kata Putu Ayu Astiti Saraswati, CEO Toya Devasya yang dianugerahi penghargaan.

Selama sekitar 2 tahun pandemi, Toya Devasya mengubah segmen dominannya ke wisatawan lokal Bali, Surabaya dan Jakarta, dengan target usia muda serta wisatawan yang datang bersama keluarga.

Dengan perubahan itu, Toya Devasya mengandalkan jalur-jalur komunikasi dan distribusi online, Instagram, foto selfie dan kehadiran YouTuber menjadi strategi digital yang krusial.

Tidak semata mengandalkan penerapan protokol kesehatan saja, Toya Devasya juga mengembangkan spot-spot selfie, renovasi kolam olypmic, dan menambah kolam-kolam baru agar wisatawan terus berdatangan. Sejumlah figur publik dan influencer yang memiliki jutaan follower juga kerap diundang, di antaranya Andre Taulani, Sule, dan keluarga besar Anang-Ashanti serta Aurel-Atta Halilintar.

“Semasa pandemi, kami tidak bisa mengandalkan kedatangan tamu-tamu walk-in, tamu-tamu dari korporasi atau yang datang dari travel agent. Kami harus aktif memanfaatkan hype di media sosial dan bekerja sama dengan marketplace seperti Shopee dan online travel agent seperti Traveloka, Agoda, dan Booking.com,” lanjut Ayu yang merupakan putri pendiri Toya Devasya, I Ketut Mardjana.

Selama pandemi menghantam dunia, industri pariwisata adalah sektor yang terdampak paling keras. Bali sebagai maskot pariwisata Indonesia mengalami penurunan yang dramatis. Di tengah keterpurukan itu, Toya Devasya berhasil beradaptasi dan bertransformasi. Memasuki bulan liburan Juni-Juli mendatang, Toya Devasya untuk pertama kalinya sejak pandemi siap dibanjiri wisatawan lagi. (hd)