Buleleng, (Metrobali.com)-

Ketut Kariyasa Adnyana,SP selaku anggota Komisi IX DPR RI didampingi pendiri Yayasan Sami Rahayu Pangkung Paruk Luh Sri Sami, pada Jumat, 19 Februari 2021 meresmikan Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Sami Rahayu Pangkung Paruk di Dea Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng. Tampak hadir saat peresmian ini, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa, Ni Kadek Turkini, Wayan Parwa, dan Luh Sri Seniwi, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng, Camat Seririt, Forkomdeslu Kecamatan Seririt, serta Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Buleleng, Seririt dan Gerokgak.

Pendiri Yayasan Sami Rahayu, Luh Sri Sami pada kesempatan tersebut me gucapkan apresiasinya kepada Kariyasa Adnyana s3laku anggota DPR RI, ya g telah memfasilitasi pembangunan gedung Workshop Kejuruan Desain Komunikasi Visual Balai Latihan Kerja Komunitas Yayasàn Sami Rahayu Pangkung Paruk di Desa Pangkung Paruk.

“Kami mengucapkan terimakasih atas keberadaan BLK Komunitas ini. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para generasi muda untuk menjadi tenaga kerja ya g terampil dengan belajar audio visual dan sebagainya. Khususnya generasi muda yang ada di Desa Pangkung Paruk dan Kecamatan Seririt pada umumnya.” tandas Sri Sami yang kesehariannya menjadi anggota DPRD Buleleng dari Fraksi PDI Perjuangan.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan di tahun ini, dibangun 8 gedung BLK Komunitas di Kabupaten Buleleng dan 4 gedung BLK Komunitas diluar Kabupaten Buleleng. Dimana BLK Komunitas ini, selain berbeda-beda kejuruannya, namun ada juga yang sama kejuruannya. Dikatakan juga bahwa BLK Komunitas Yayasan ini, masing-masing memiliki pelatihan keterampilan khusus, seperti misalnya untuk BLK Pasraman dibidang seni dan budaya adanya di Desa Tukad Mungga, Desa Tegal Linggah dan di Desa Mayong. Selanjutnya untuk di Desa Tukad Sumaga dibidang otomotif, untuk di Desa Kalibukbuk dibidang audio visual, dan untuk di Desa Selat dibidang tata rias (salon). Dan kini di Desa Pangkung Paruk dibidang audio visual sama seperti BLK Komunitas di Desa Kalibukbuk.

“Biaya dari Kementerian Tenaga Kerja, masing-masing BLK sebesar Rp 800 juta, rinciannya untuk bangunan gedung Rp. 500 juta dan peralatannya Rp 300 juta. Sedangkan biaya pelatihan atau operasional ditanggung oleh Kementerian Tenaga Kerja.” ungkap Kariyasa Adnyana.

Menurutnya dengan cara vokasi lebih banyak melakukan pelatihan. Karena, baik negeri maupun swasta memberikan syarat vokasi bersertipikat sertifikasi untuk bisa bekerja.

“Kalau diluar negeri tidak memiliki sertifikasi atau vokasi tidak menjamin akan bisa bekerja, kalaupun nantinya bisa bekerja, namun akan menjadi tenaga kerja ilegal.” pungkas Kariyasa Adnyana.

Seperti diberitakan sebelumnya, belum setahun di Tahun 2020 sebagai anggota DPR RI, kader PDI Perjuangan yakni I Ketut Kariyasa Adnyana,SP yang kini duduk sebagai anggota Komisi IX DPR RI telah bisa membawa program-program dari pemerintah pusat sesuai dengan tugasnya di Komisi IX. Dimana Komisi IX itu mitra kerjanya, Kèmenterian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja, BPPOM, BKKBN, BP2MI dan BPJS.

Untuk dibidang kesehatan di pandemi covid-19, banyak membawa alat-alat kesehatan, baik alat vcr, oksigen, APD dan sebagainya. Selanjutnya untuk di Kementerian Tenaga Kerja, selain BLK Komunitas telah bisa pula membawa Balai Besar BLK internasional yaitu dengan anggaran Rp 100 milyar. Dimana di Tahun 2021, yang dianggarkan hanya dua unit di Indonesia. Diantaranya untuk Bali 1 unit dengan anggaran Rp 100 milyar, satunya lagi di Sulawesi Utara yakni Menado. GS