Badung , (Metrobali.com)

 

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop) UMKM tengah menyiapkan ekosistem perkebunan rakyat yang mandiri dan memiliki dampak ekosistem bagi masyarakat yaitu pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) minyak makan merah.

Minyak makan merah direncanakan nantinya akan dikonsumsi oleh warga di pedesaan yang kekurangan gizi.

Dikabarkan akan dijual Rp9000 per-liternya, minyak ini diklaim akan mengurangi tingkat stunting (kekurangan gizi) di Indonesia yang mencapai 26 persen.

“Ini baru pilot projects dan pabriknya sudah di bangun di Deli Serdang, Sumatera Utara nantinya akan menekan angka stunting di Indonesia yang sekarang di angka 26 persen,” kata Direktur Holding PTPN Abdul Ghani, di sela- sela International Oil Palm Conference (IOPC) yang ke-7 di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) pada 14-16 Maret 2023 dengan tema “Coping The Matters, Ensuring The Future”, Selasa (14/3/2023).

Sebagai pilot projects, pabrik minyak makan merah dibangun di kawasan Deli Serdang, Sumatera Utara dan saat ini tengah dalam proses commissioning (kajian).

Rencananya minyak makan mentah akan dijual untuk publik khususnya warga di pedesaan.

“Karena Pabrik PKS mini atau minyak makan merah ini dibangun di daerah remote area di perkebunan kelapa sawit menimbulkan efek sekitar dan minyak makan merah bisa dijual untuk masyarakat pedesaan,” tandasnya.

Ghani menambahkan, dari 1000 hektar lahan petani akan dibangun satu PKS mini (small town oil mini) yang akan menghasilkan kira-kira10 ton CPO.

“Intinya minyak makan merah ini dari 10 ton bisa dihasilkan 7,4 ton minyak makan merah per hari,” ujarnya.

Minyak makan merah diklaim dapat menekan angka stunting selain itu biaya olahannya lebih murah dari minyak makan oil industri sekitar 800 rupiah / kilo.

“Tapi kalau minyak makan merah separuhnya dari sisi processing cost lebih murah. Ini juga mengandung vitamin A dan E, karena kita tahu angka stunting di Indonesia 26 persen kalau itu nanti minyak makan merah dikonsumsi masyarakat maka akan mengurangi stunting,” tandasnya.

Ditanya apakah nantinya bakal menggelar minyak goreng yang selama ini dikonsumsi masyarakat, Ghani menegaskan bahwa minyak makan merah sangat sehat.

“Itu isunya pak Jokowi kalau saya hanya ditugaskan oleh beliau, yang jelas minyak ini sehat dan jauh lebih bagus dibandingkan minyak yang bening-bening,” pungkasnya. (RED-MB