Denpasar (Metrobali.com)-

Belasan gelandangan dan pengemis asal Kabupaten Karangasem yang beroperasi di Kota Denpasar diamankan petugas, Senin (17/6).

“Petugas kami terpaksa menangkap para gelandangan dan pengemis tersebut karena mengganggu ketertiban. Mereka berkeliaran di Jalan Tangkuban Perahu, Jalan Kebo Iwa, dan tempat-tempat ibadah,” kata Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar Made Erwin Suryadarma Sena.

Menurut dia, dari belasan gelandangan yang ditangkap didominasi wajah baru dan hanya satu orang muka lama. Bahkan seorang pengemis dari Desa Pedahan berinisial Sem (55), merupakan muka lama.

Oleh karena itu, gelandangan yang ditangkap di jalan dan tempat ibadah sebelum dikirim ke desanya akan dititipkan melalui Dinas Sosial Karangasem.

“Kami berharap masyarakat jangan sampai memberikan sesuatu kepada para gelandangan dan pengemis. Jika selama meminta-minta, baik di perempatan jalan, maupun masuk rumah penduduk jika tak mendapatkan sesuatu mereka akan jenuh dan balik pulang kampung,” katanya.

Mengantisipasi maraknya gelandangan di Kota Denpasar, Erwin Suryadarma lebih lanjut mengatakan pihaknya menugaskan di masing-masing kecamatan satu orang staf dengan memakai pakaian bebas memantau pergerakan pengemis.

Bila menemukan gelandangan dan pengemis mangkal di perempatan lampu merah, masuk rumah penduduk dan dijalan akan langsung ditangkap.

“Penertiban yang kami lakukan menindaklanjuti laporan masyarakat karena gepeng marak lagi berkeliaran di Kota Denpasar,” ucapnya.

Ia meminta kepada masyarakat ikut bersama-sama memerangi gelandangan dan pengemis yang masuk ke wilayah Kota Denpasar.

Denpasar sebagai kota budaya tentunya harus dijaga keindahan dan keasriannnya agar tidak menjadi sorotan wisatawan mancanegara maupun nusantara.

“Kalau masyarakat menemukan atau melihat gelandangan dan pengemis berkeliaran di jalan maupun masuk rumah segera diinformasikan melalui petugas yang disebar di lapangan,” kata mantan Kabag Humas dan Protokol Pemkot Denpasar itu.

Pihaknya akan bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat untuk memerangi gelandangan yang masuk wilayah Kota Denpasar. Karena gepeng yang sering mangkal di Kota Denpasar main kucing-kucingan, begitu melihat petugas datang langsung kabur.

“Kami bersama masyarakat terus mempersempit ruang gerak gelandangan dan pengemis supaya Denpasar bersih dan aman,” katanya.