Dikabarkan bahwa tidak lama sebelum Qin Shi Huang meninggal, sebuah meteor raksasa jatuh dari langit. Kata-kata ‘Kaisar Qin Meninggal dan Tanahnya Terbagi’ ditemukan tertulis di atas batu meteor tersebut. Karena Kaisar Qin tidak bisa menemukan siapa yang menulisnya, lalu ia membunuh semua penduduk desa yang tinggal dekat dengan tempat jatuhnya batu meteor tersebut.

Sebenarnya, kata-kata itu  adalah ramalan. Setelah kejadian itu, Kaisar Qin benar-benar meninggal, dan enam negara yang telah dikalahkan olehnya, kembali menduduki wilayah mereka masing-masing. Sehingga ramalan yang tertulis di atas batu itu menjadi kenyataan. Seluruh kejadian ini tercatat di dalam buku Biografi Kaisar Qin ‘Jing Shi’ (Book of Odes), bab keenam.

Batu Meteor di Jilin

Pada 8 Maret 1976 jam 15:01, hujan meteor jatuh di Jilin, yang meliputi wilayah sekitar 500 kilometer persegi. Awalnya, bola api besar melintasi langit dan segera pecah menjadi tiga bagian bola api besar dan disertai dengan batu meteorit kecil yang tak terhitung jumlahnya.

Tiga bola api terbang  ke barat dengan sangat cepat. Di daerah ini, jutaan orang bisa mendengar suara gemuruh yang diciptakan oleh gelombang kejut dari bola api terbang dengan kecepatan tinggi. Bahkan pada ratusan kilometer, deru gemuruh juga bisa terdengar jelas. Kekuatan besar dari gelombang kejut, mirip dengan gelombang yang dipancarkan dari sebuah bom atom, mengakibatkan kerusakan parah pada daerah Jilin. Banyak warga melaporkan bahwa jendela–jendela rumah mereka hancur berantakan.

Di China, ada legenda rakyat tentang hujan meteor, suatu peristiwa yang terjadi sekali dalam 100 tahun. Tiga buah batu raksasa yang jatuh menunjukkan bahwa tiga orang penting akan meninggal. Seperti prediksi sebelumnya, tiga orang penting, Zhou Enlai, Zhu De dan Mao Zedong, meninggal pada tahun 1976.

Batu-batu meteor lainnya yang tak terhitung jumlahnya berhubungan dengan bencana alam yang besar. Pada 28 Juli 1976 di Tangshan, China, ada gempa besar. Gempa ini adalah bencana gempa terbesar yang tercatat dalam 400 tahun terakhir. Energi gempa ini setara dengan kekuatan 400 bom atom meledak dengan radius kedalam bawah tanah sejauh 16 km. Semua bangunan di kota Tangshan dengan lebih dari satu juta penduduk,  runtuh hampir seketika. Diperkirakan bahwa jumlah korban meninggal sebanyak 240.000 dan 160.000 lainnya terluka.

Batu Loncatan ke Dunia Surga

Beberapa cerita batu psikis dapat ditemukan dalam legenda China. Dikatakan bahwa Gunung Taihang dan Gunung Wangwu di zaman kuno adalah batu loncatan untuk keabadian melangkah terbang ke Surga. Dalam rangka untuk membiarkan keturunan mereka memprediksi berbagai keberuntungan dan bencana di dunia fana, Dewa meninggalkan batu psikis, yang disebut ‘batu bersuara-babi.’

Batu Babi Bersuara Lagi

‘Batu bersuara-babi’ ditemukan di Desa Huifuyan Gaojiatai, tempat yang indah di Taihang Grand Canyon, kota  Linzhou China. Batu ini juga disebut ‘batu peringatan,’ ‘batu psikis,’ ‘batu ilahi’ dan ‘batu aneh.’ Karena suara yang dipancarkan seperti suara babi, orang menyebutnya ‘batu bersuara-babi.’

Dikabarkan bahwa saat akan ada hal penting terjadi di China, ‘batu babi’ akan mengeluarkan suara keras untuk suatu peristiwa penting yang besar dan suara-suara kecil untuk peristiwa kecil. Ketika batu itu bersuara, ada sedikit getaran dapat dirasakan ketika anda menyentuhnya. Jika orang terlalu dekat dengan batu itu, suara batu langsung berhenti. Setelah terdiam beberapa saat,  akan bersuara lagi. Suara tersebut sangat hidup, seperti suara babi berada dalam batu itu. Sementara itu, suara kadang-kadang keras, namun kadang-kadang lembut, sulit untuk direkam. ‘Batu bersuara-babi’ dijuluki ‘Keajaiban pertama dari Taihang.’

Beberapa laporan mengungkapkan bahwa beberapa ahli di China telah mengetahui bagaimana batu dapat bersuara, tetapi mereka tidak dapat menemukan alasan yang tepat untuk menjelaskan fenomena tersebut. Beberapa sesepuh penduduk lokal  mengatakan bahwa ‘batu bersuara-babi’ seperti seorang peramal. Untuk perubahan-perubahan dunia, telah secara akurat diprediksi oleh penduduk  local dalam beberapa ratus tahun sebelum setiap peristiwa besar terjadi.

Beberapa contoh: meletusnya pemberontakan Li Zicheng melawan pemerintah selama akhir Dinasti Ming, Delapan-kekuatan Sekutu menyerang Angkatan China, Jepang menginvasi China pada Perang Dunia II, Revolusi Kebudayaan oleh Partai Komunis China (PKC), wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan sebagainya. Para penduduk lokal selalu mengetahuinya sebelum sesuatu yang penting itu terjadi melalui ‘batu bersuara-babi.’ Sesepuh warga setempat mengatakan bahwa batu itu selalu punya ‘mulut tertutup rapat.’ Batu akan mengeluarkan suara hanya beberapa kali sebelum setiap peristiwa penting terjadi.

Namun, batu itu terus menerus mengeluarkan suara dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini telah membuat sesepuh warga  lokal berpikir bahwa beberapa peristiwa yang paling signifikan dalam sejarah akan terjadi dalam waktu dekat.

‘Batu PKC-Runtuh’ di Wilayah Pingtang, Guizhou

alt‘Batu PKC-Runtuh’ di Wilayah Pingtang, Guizhou

Di  desa Zhangbu, Wilayah Pingtang, Guizhou, sebuah batu jatuh dari tebing tinggi, yang berusia 270 juta tahun. Batu  itu pecah menjadi dua bagian. Pada Juni 2002, warga setempat menemukan enam karakter Mandarin yang berbunyi ‘Partai Komunis China Runtuh’ di salah satu dari dua bagian batu itu. Berita ini dilaporkan oleh ratusan media China, termasuk Xinhua News Agency dan CCTV (China Central Television). Namun, mereka tidak melaporkan pada kata terakhir, ‘runtuh.’ Beberapa foto terkait dapat ditemukan di internet.

Melalui pengujian secara profesional, enam karakter yang terbentuk dari pecahan batu itu terbentuk secara alami. Dari berbagai persprektif hampir mustahil kata-kata itu terbentuk secara alami.

Jika ‘Batu PKC-Runtuh’ merupakan peringatan yang datang  dari langit, maka diyakini PKC ditakdirkan akan  runtuh. Tanda-tanda aneh dari batu tersebut memberikan peringatan kepada orang-orang untuk segera mengundurkan diri dari PKC. Jika tidak, orang-orang akan terkubur bersama-sama dengan runtuhnya PKC. (SecretChina/sus)