Bambang Soelistyo

Jakarta (Metrobali.com)-

Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) fokus pencarian korban pesawat Air Asia QZ8501 di dua sektor yakni sektor empat dan lima.

“Sesuai dengan perhitungan kita. Sektor pencarian dikurangi, menjadi dua sektor saja,” ujar Kepala Basarnas, F Henry Bambang Soelistyo, di Jakarta, Rabu (31/12).

Pencarian pada hari Rabu, lanjut Bambang Soelistyo, mengerahkan unsur udara dan laut. Sektor empat dan lima terletak di perairan Pangkalan Bun atau di sekitar Selat Karimata yang berbatasan dengan Laut Jawa.

Basarnas mempersempit sektor pencarian pada hari keempat pascajatuhnya pesawat Air Asia itu.

Terdapat 17 helikopter dan sembilan pesawat yang akan dikerahkan.

“Tapi sekarang belum bisa, karena cuaca buruk dan gelombang tinggi,” lanjut dia.

Selain itu, sambung dia, unsur darat akan membantu unsur laut dan udara.

“Unsur darat merawat dan membersihkan jasad korban”.

Dia menjelaskan saat ini terdapat enam jasad korban yang berhasil dievakuasi.

Jasad tersebut masih berada di KRI Bung Tomo dan akan segera dibawa ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Setelah itu baru diterbangkan ke Surabaya.

Tim Basarnas terdiri dari berbagai satuan angkatan yakni TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Laut.

Pada Rabu, diberangkatkan sebanyak 47 penyelam dari TNI dan Kopaska. Serta 20 personil penyelam dari Basarnas.

Pesawat Airbus 320-200 milik AirAsia dari Surabaya ke Singapura hilang kontak sejak Minggu pagi. Pesawat tersebut dinyatakan hilang tepat di perairan yang terletak di bawah Pulau Kalimantan. AN-MB