Puspayoga 1

Kupang (Metrobali.com)-

Wali Kota Kupang Jonas Salean mengatakan dengan adanya pemberian bantuan bagi para Bpelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) diharapkan kedepannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Harapannya tersebut disampaikannya dalam kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UMKM RI Anak Agung Gusti Ngurah Puspayoga di Kupang, Senin (27/4) untuk memberikan bantuan kepada pelaku usaha serta koperasi di Kupang.

“Dengan adanya bantuan yang diberikan tersebut, peningkatan kesejateraan masyarakat di Kota Kupang dapat meningkat,” katanya di Kupang, saat kunjungan Menteri pada Senin (27/4) di kantor Wali Kota Kupang.

Dalam kunjungan tersebut Menteri Anak Agung memberikan bantuan berupa surat dan kartu Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) kepada UKM Kamboja jenis usaha abon dan dendeng ikan di Kecamatan Kelapa Lima, UKM Suzuka jenis usaha se’i ikan dari Kecamatan Oebobo, UKM Cinta Damai jenis usaha jagung goreng di Kecamatan Maulafa, UKM Berkat jenis usaha sambal laut di Kecamatan Kota Raja, UKM Charles jenis usaha keripik dan ikan bakar di Kecamatan Kota Lama, dan UKM Putri jenis usaha kacang sembunyi dari Kecamatan Alak.

Pada kesempatan yang sama juga diserahkan bantuan kepada koperasi yang ditetapkan sebagai penyalur pupuk bersubsidi yakni Koperasi Pertanian Gema Palagum dan Pusat Koperasi Unit Desa NTT.

Akta pendirian gratis juga diserahkan kepada KSP Harapan Kasih Oebufu, KSP Sahabatku, dan KSP Santo Petrus Rosul.

Sementara sertifikat hak cipta bagi pelaku UKM diserahkan kepada Welmince Lulu Ratu untuk tenun ikat sabu corak bunga ros dan Nofer Linda Kani untuk tenun ikat sabu corak bunga matahari.

Jonas menjelaskan, saat ini di Kota Kupang saat ini ada 522 koperasi dan yang aktif sebanyak 424 koperasi sedangkan yang tidak aktif mencapai 98 koperasi.Sementara itu, untuk UKM berjumlah 16.450 usaha.

Menurutnya dengan jumlah koperasi terbanyak di Indonesia tersebut, NTT bisa menjadi provinsi koperasi sesuai dengan harapan dari Gubernur NTT Franz Lebu Raya.

“Dengan adanya kunjungan kerja Menteri dan pemberian bantuan tersebut dapat memacu semangat dari para pelaku usaha serta koperasi untuk tetap terus berjuang meningkatkan usahanya serta peningkatan koperasi yang lebih baik lagi ke depannya,” tambahnya.

Menteri Anak Agung dalam kunjungan kerjanya tersebut menginginkan dalam lima tahun ke depan bisa terbangun sinergitas antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan pemerintah daerah, sebab tanpa sinergi tidak akan ada program yang bisa dilaksanakan dengan baik.

Ia mencontohkan usaha mikro yang berjumlah 57 juta harus menjadi tugas bupati/walikota untuk membinanya. Sedangkan pelaku usaha kecil menjadi tugas bagi gubernur untuk membinanya.

“Untuk kelas menengah itu menjadi tugas menteri plus kebijakan dan regulasi,” katanya.

Untuk kepentingan itu, pihaknya mengucurkan dana dekonsentrasi sebesar Rp100 miliar ke daerah-daerah. Dan dana-dana tersebut sebagian besar dialokasikan ke NTT sebagai provinsi koperasi.

Menteri juga sempat mengunjungi Koperasi Kredit (Kopdit) Swasti Sari di Oepoi Kupang yang merupakan salah satu koperasi berprestasi tingkat nasional yang memiliki anggota hingga 24.000 orang dan aset Rp200 miliar.

“Koperasi seperti ini harus didorong menjadi koperasi besar agar skala usahanya semakin meningkat sehingga lebih banyak anggotanya bisa disejahterakan,” katanya.

Menteri sendiri beserta rombongan Kemenkop dan UKM hari ini akan menyelesaikan kunjungan kerjanya dan akan langsung bertolak ke Jakarta. AN-MB