Mangupura (Metrobali.com)-

Menindaklanjuti Kesepakatan Bersama (MoU) antara Dekranasda Badung dengan Pengerajin Desa Jagapati, Angantaka, Sedang (JAS) dan Dekranasda dengan Dinas Pariwisata Badung mengenai pemasaran produk kerajinan JAS ke hotel di Badung, Selasa (24/7) kemarin Pemkab Badung melalui Dinas Koperasi dan UKM, Perindustrian dan Perdagangan memfasilitasi para pengerajin JAS dengan perbankan yakni Bank BRI dan BPD Bali mengenai permodalan, karena saat ini pengerajin JAS masih membutuhkan bantuan permodalan. Pertemuan yang dipimpin langsung Kepala Dinas Koperasi dan UKM Perindag Badung I Ketut Karpiana dihadiri perwakilan dari Bank BRI Cabang Denpasar dan Mambal serta perwakilan Bank BPD Bali Cabang Badung, Ketua Asosiasi Pengerajin UMKM Badung (Asperinda) Putu Andika serta puluhan pengerajin JAS bertempat di ruang pertemuan Kantor Perbekel Angantaka.

Kadiskop UKM Perindag Badung Ketut Karpiana menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Koperasi dan UMKM Perindag bersama Dinas Pariwisata, Dekranasda dan Asperinda memiliki komitmen untuk kembali memajukan usaha UMKM khususnya pengerajin patung di Desa JAS. Bukti komitmen dan kepedulian Pemkab Badung bersama Dekranasda ini telah diwujudkan sigergisitas antara pengusaha pariwisata dengan pengerajin dalam bentuk penandatanganan MoU beberapa pekan lalu. Dari MoU ini pengusaha pariwisata di Badung diwajibkan untuk membeli produk pengerajin JAS (patung sangkar ayam, mancing dan mencar) untuk dipajang dimasing-masing kamar hotel. Dikatakan, setelah MoU tersebut ditandatangani telah ada pesanan dari beberapa hotel kepada pengerajin. “Masalah pemasaran sudah tidak ada masalah, karena pihak pengusaha hotel telah memesan patung seperti dari Hotel Bali Melia, Nusa Dua dan Kuta Beach Heritage,” kata Karpiana.

Disisi lain dijelaskan, guna mengatasi masalah permodalan yang saat ini masih dihadapi pengerajin, Pemkab Badung berupaya memfasilitasi dengan merangkul dunia perbankan untuk diajak ikut berperan demi kemajuan sektor pengerajin di Badung. Untuk itu Bank BRI maupun BPD Bali diharapkan bisa mengucurkan modal melalui kredit usaha kepada pengerajin JAS sehingga kelompok-kelompok pengerajin ini mampu meningkatkan usahanya.

Dari pertemuan tersebut, masing-masing perwakilan Bank BRI dan BPD menyampaikan program-program kredit untuk UMKM. Kredit Mikro dari BRI dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BPD diharapkan mampu membantu permodalan pengerajin JAS.   GAB-MB