Amlapura (Metrobali.com)-

Pasca banjir bandang Tukad Eenceb Kidang yang terjadi tanggal 20 Januari 2012 yang melibas serta menggerus hektaran tanah tegalan Dusun Bonyoh Desa Ban Kecamatan Kubu. Rabu, 25 Januari 2012 dipantau Kepala Pelaksana BPBD Kabuapaten Karangasem, I Nyoman Sutirtayasa ST.,MT di dampingi Camat Kubu, Arta Sedana dan perbekel Ban, I Ketut Karta.

Di sela-sela pemantauan dan cek lapangan Kepala Pelaksana BPBD menyebutkan bahwa kedatangannya atas petunjuk Wakil Bupati Karangasem untu terjun kelapangan melihat situasi pasca bencana, yang mana sungai Tukad Enceb Kidang perlu dibuatkan suatu tanggul untuk menormalisasi alur sungai untuk keselamatan penduduk, karena rentan dari resiko bencana dengan jumlah penduduk 37 KK khususnya Dusun Bonyoh dan Dusun Cucut.

Menurut penuturan Perbekel Ban, I Ketut Parta, banjir yang menghempaskan ± 10 hektaran tegalan serta merendam rumah penduduk yang ada di pinggiran sungai sangat khawatir apabila kedua kalinya terjadi. Karena itu dimohon kepada pemerintah dalam hal ini Pemda Kabupaten Karangasem lewat BPBD untuk menjembatani bantuan menormalisasikan alur sungai Tukad Enceb Kidang yang keselatan agar tidak berbelok kebarat ke rumah-rumah penduduk yang padat penghuninya khusunya di Dusun Bonyoh dan Dusun Cucut.

Tukad Enceb kidang yang lebarnya mencapai 165 meter, meutuskan akses jalan antara dusun Bonyoh dengan Dusun Belong Desa Ban, dengan menghantam tanggul jalan sehingga air berbelok ke arah barat menuju ketanah tegalan penduduk Dusun Bonyoh dengan menggerus tanah menjadi tebing dengan ketinggian ±1,5 meter.

Kepala pelaksana BPBD I Nyoman Sutirtayasa, St., MT, yang juga di dampingi Kasi Pencegahan dan kesiapsiagaan serta Kasi kedaruratan dan Logistik menyampaikan bahwa fenomena alam seperti ini perlu disikapi oleh masyarakat agar tetap waspada apalagi di musim hujan yang saat ini iklimnya sangat ekstrim.

Dikatakan masalah normalisasi alur sungai Tukad Encebakan disampaikan keatasan sehingga dapat diupayakan bantuan sesegera mungkin unutk mengurangi resiko bencana yang mengancam ketentraman masyarakat. Kita bersyukur pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun kita harus tetap siaga dan mampu menghadapi tantangan dengan penuh kesabran karena kejadian alam yang tidak bisa kita prediksi. Hanya satu-satunya memohon karunia TUHAn, Ida Sanghyang Widhi Wasa untuk memberikan keselamatan dan keseimbangan alam semesta. MB1/Humas Karangasem