Denpasar (Metrobali.com)-

Pembangunan bandar udara baru di Desa Sumberkima, Kabupaten Buleleng, berpotensi menggusur lahan pertanian di wilayah Bali utara itu.

“Kawasan Bali utara yang memiliki lokasi strategis tepatnya di jalur pinggir pantai dari Kecamatan Kubutambahan (timur) hingga Kecamatan Grokgak (barat) akan menjadi incaran investor,” kata peneliti utama di Sekolah Ekonomika Demokratik (SDE) Hendro Sangkoyo saat menggelar pertemuan dengan Yayasan Bali Organic Association (BOA) di Denpasar, Sabtu (20/7).

Ia mengakui ada dampak positif dengan hadirnya investor ke wilayah tersebut untuk memajukan sektor perekonomian. Namun tidak dapat dimungkiri bahwa kemajuan perekonomian itu akan ada potensi besar yang sangat mengacam kehidupan penduduk lokal seperti halnya adanya alih fungsi lahan.

Dengan demikian, jelas dia, masyarakat lokal terutama para petani menjadi terancam. Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat dan pemerintah bisa mengendalikan alih fungsi lahan Namun sangat disayangkan, saat ini yang banyak berperan dalam melakukan alih fungsi lahan adalah pemerintah dengan membuat peraturan tanpa melakukan observasi ke lapangan dan meminta masukan dari masyarakat.

“Mereka tidak memikirkan dampak dalam lima tahun atau sepuluh tahun ke depan. Yang mereka pikirkan hanya keamanan posisinya dan keuntungan yang dia dapatkan,” ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya sangat berkepentingan untuk melakukan gebrakan bersama masyarakat, kalangan mahasiswa peduli lingkungan, dan organisasi masyarakat untuk menyatukan persepsi menghentikan alih fungsi lahan di Pulau Dewata itu yang makin tak terkendali. AN-MB