Gianyar (Metrobali.com)-

Bali Safari & Marine Park  ( BSMP) bukan semata sebuah arena kebun binatang, namun lebih kepada kawasan konservasi hewan dan keterkaitanya. Menempati lahan seluas 38 hektar, dengan total lahan 40 hektar. Dengan 50 lebih spices hewan dari Benua Asia dan Afrika. Lewat Deputy General Manager BSPM Ana Dewi Permana, inilah sekilas tempat wisata safari, namun tidak sekedar melihat ragam hewan, namun lebih dari itu.

Para pengunjung BPMP dapat berInteraksi dengan hewan setempat dimana, dimaksud untuk lebih mendekatkan antara hewan dengan manusia. “ Dengan terjadi begitu kita akan belajar menyayangi hewan karena hewan juga butuh sentuhan perasaan. Juga digelar yang namanya animal educatian show. Satu pagelaran yang antara lain seperti menjelaskan akan tipikal hewan tersebut. Bahwa seperti gajah satu hewan yang sangat perasa, kemudian bagaimana harusnya kita memperlakukannya dan sebagainya itu, “ ungkapnya.

Selebihnya, untuk bidang konservasi adalah seperti pembiakan pada jalak Bali yang saat ini sudah masuk program, tujuannya ialah juga untuk membudidayakan, Jalak Bali, mengantisipasi dari sisi negative seperti penjualan gelap,  dan hal negatif lainnya. Sedang nilai positifnya tentu juga pada tujuan pelestarian. Sementara anggapan sementara masyarakatk bahwa BSMP letaknya jauh dari pusat Kota Denpasar, namun para pengunjung sebenarnya sudah pula disediakan sarana transportasi pulang -pergi gratis dari halte yang telah ada seperti di kawasan Sanur, Nusa Dua,Kuta dan Jimbaran.

”  Jadi mereka bisa menggunkan shuttle bus kami pulang pergi gratis. Nah, untuk melihat di dalam kawasan Bali Safari, kita menyediakan trem khusus untuk para pengunjung. Jadi tidak naik mobil sendiri seperti di taman safari lainnya,” jelasnya.

Ana Dewi Permana sebelum bergabung dengan Bali Safari & Marine Park (BSMP), bergabung dengan sebuah hotel besar dan ternama di daerah Seminyak Kuta. Nah seperti apa yang dikatakannya, bila kemudian ia ditawari oleh owner BSMP bergabung di situ, dan menerima adalah karena juga sangat klop dengan komitmentnya.

“  Saya dan keluarga penyayang binatang, saya sendiri juga vegetarian, itu yang pas dengan kondisi BSMP, yakni bukan sebagai sebuah kebun bintang dengan kerangkengnya, tapi lebih kepada tujuan konservasi dan kaitannya, ” urainya.

Pengunjung saat ini lebih dominan dari  tamu asing  sekitar 95 % sendiri dengan harga tiket masuk Rp 135 ribu untuk warga domestik dan 49 dollar untuk asing. Bila sebuah job sesuai dengan apa yang menjadi komitmentnya, nampaknya semua akan lebih bisa berjalan dengan lancar. Inilah setidaknya yang kini juga dijalani dan dirasakan oleh Ana Dewi Permana Deputy General Manager Bali Safari & Marine Park. HP-MB