Jimbaran (Metrobali com) –

 

Indonesia Tourism Forum (ITF) berkolaborasi dengan World Tourism Forum Institute (WTFI) menyelenggarakan Global Tourism Forum – Annual Meeting (GTF-AM) 2022 di Movenpick Resort & Spa Jimbaran Bali, 17-18 November 2022. Kegiatan GTF-AM 2022 mengangkat tema “Time for Travel & Tourism: from Words to Actions.”

Acara dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno. Dalam sambutannya, Sandiaga berharap kegiatan GTF-AM 2022 mampu memberi solusi nyata atas tantangan yang dihadapi industri pariwisata dan perjalanannya di skala global. Menurut Sandi, forum ini lebih penting dari sebelumnya karena kali ini dunia pariwisata telah memasuki fase pemulihan yang memiliki tantangan tersendiri.

“Kami berharap dapat memikirkan dan membentuk kembali pembicaraan tentang masalah perjalanan dan pariwisata di forum terkemuka ini, serta membangun kembali sektor ini dengan lebih baik melalui tindakan strategis,” jelas Sandi.

Sandi mengajak adanya penguatan kemitraan publik-swasta untuk mendorong investasi dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, serta melatih dan membangun kapasitas manusia untuk pariwisata yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan sama, Chairman ITF Sapta Nirwandar berharap kegiatan ini berdampak positif terhadap pengembangan pariwisata dunia, salah satunya terkait pengembangan lokasi wisata baru. Sebagai tuan rumah, Sapta berharap dampak itu benar-benar bisa dirasakan oleh Indonesia.

“Forum dua hari di Bali ini lebih dari sekadar “berbicara” tentang strategi dan rekomendasi di bidang pariwisata. Kami benar-benar akan berjalan dan menjalankannya, karena di sini kami akan mengadakan Temu Bisnis, B2B (business to business) dan B2G (business to government), serta Investment Forum yang dihadiri oleh lebih dari 20 investor yang akan membangun industri kembali lebih kuat,” jelas Sapta.

Dalam GMF-AM 2022, turut hadir pembicara terkemuka dan tokoh-tokoh pariwisata internasional seperti Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Paduka Lim Jock Hoi, serta perwakilan dari European Parliament, Asia-Pacific Economic Organization (APEC), Pacific Asia Travel Association (PATA) The International Air Transport Association (IATA), ACCOR, ASCOTT, Booking.com, Travala.com, serta sejumlah perusahaan swasta terkemuka lain.

Selain itu, GTF-AM juga berusaha menghubungkan Penanaman Modal Asing (Foreign Direct Investment/FDI) di Indonesia dengan skema business to government (B2G) yang berfokus pada proyek di Zona Ekonomi Eksklusif dan lokasi wisata seperti Danau Toba, Labuan bajo, Borobudur, KEK Morotai, KEK Lido, KEK Likupang, KEK Tanjung Lesung, KEK Tanjung Kelayang, KEK Singhasari, KEK Mandalika, Sariater Bumi Mas, dan PT Indonesia Ethnowellness Nusantara. Investor asing yang berpartisipasi berasal dari berbagai negara, seperti Rumania, UEA, Rumania, Monaco, Inggris, Spanyol, Australia dan Singapura.

GTF-AM merupakan platform kolaborasi internasional yang berfokus untuk mengatasi tantangan industri pariwisata. Pelaksanaan GTF bertujuan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di industri pariwisata, menyusun strategi guna mempersiapkan serta memastikan pertumbuhan industri paristiwa terus berjalan.

 

Pewarta : Hidayat