Denpasar (Metrobali.com)-

Bali membutuhkan pasokan gula pasir dari sejumlah daerah di Jawa Timur sekitar 60.000 ton pertahun atau setiap bulannya bervariasi antara 4.000 hingga 5.000 ton.

“Pasokan gula pasar dari daerah tetangga itu selama ini cukup lancar,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ida Bagus Ardana didampingi Humas I Made Sunarta di Denpasar, Kamis (30/5).

Ia mengatakan, upaya mendatangkan salah satu kebutuhan bahan pokok itu dilakukan sejumlah penyalur gula pasir, sesuai dengan rekomendasi yang dikeluarkannya.

“Pemprov Bali juga berkoordinasi dengan Pemprov Jatim agar penyaluran gula pasir ke Bali tetap lancar,” ujar Ida Bagus Ardana.

Koordinasi dengan daerah penghasil gula pasir itu sangat penting, jangan sampai mengeluarkan kebijakan yang melarang penyaluran gula pasir ke Bali.

“Kerja sama dengan penyalur, pabrik maupun pemerintah penghasil gula pasir selama ini sangat baik, sehingga kebutuhan akan gula pasir di Bali tetap terpenuhi,” tutur Ida Bagus Ardana.

Para pedagang dan penyalur gula pasir di Bali kini memiliki persediaan dalam jumlah cukup memadai, mampu mengantisipasi kebutuhan satu hingga dua bulan.

Demikian pula dengan harga yang wajar yakni Rp12.000 per kilogram. Demikian pula kebutuhan beras yang juga kadang kala didatangkan dari daerah-daerah di Jawa Timur kini tersedia dalam jumlah yang cukup.

Berbagai jenis beras harganya bervariasi antara Rp8.500 hingga Rp9.000 per kilogram, namun beras lokal Bali kualitas baik bisa mencapai Rp14.000/kg.

Sementara 19 jenis komoditi bahan pangan pokok harganya cukup stabil dan tersedia dalam jumlah memadai, tutur Ida Bagus Ardana. INT-MB