Jakarta, (Metrobali.com)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyinggung perlunya berhati-hati memilih “sopir” yang ahli mengemudikan mobil di tahun politik 2023.

Menurut Bahlil, stabilitas politik merupakan salah satu faktor pendukung ekonomi pada tahun 2023 yang banyak diramalkan akan gelap karena ketidakpastian yang tinggi.

“Kembali, stabilitas politik. Hati-hati di 2023,” katanya dalam BNI Investor Daily Summit 2022 di Jakarta, Rabu.

Bahlil mengibaratkan saat ini rakyat Indonesia berada di dalam sebuah mobil di depan persimpangan jalan dengan dua tikungan.

“Bapak ibu semua, kalau dulu ada sopir baru, mau naik mobil Innova, pergantian sopir jalannya mulus karena jalannya waktu itu juga mulus. Jadi penumpang aman. Tapi sekarang jalan berlubang karena kondisi gelap. Hati-hati kita mencari sopir yang baru belajar,” katanya.

Menurut mantan Ketua Umum HIPMI itu, jika salah memilih sopir, bukan hanya si sopir yang masuk perangkap jalan persimpangan tetapi juga para penumpangnya.

Sebagai mantan kondektur dan sopir angkot, Bahlil mengaku akan lebih memilih sopir yang telah teruji ketimbang harus memilih sopir baru.

“Kita ini sebagai penumpang mobil akan terima nasib ketika sang sopir tidak ahli dalam membawa mobil itu. Jangan main-main. Kalau saya disuruh, dalam kondisi mobil tidak paten, jalan lagi rusak, sebagai mantan sopir angkot, daripada mencari sopir baru, mending sopir yang sudah teruji,” katanya.

Bahlil berpendapat akan sangat berbahaya jika menjadi penumpang yang dibawa oleh sopir yang tidak ahli menghindari lubang.

“Saya mantan kondektur angkot dan mantan sopir angkot, saya tahu betul penumpang kalau dibawa sopir tidak ahli hindari lubang, itu sangat berbahaya sekali,” katanya.

Bahlil juga mengakui kondisi ekonomi gelap pada tahun 2023 sebagaimana diramalkan berbagai pihak disebabkan oleh serangkaian kondisi mulai dari perang dagang antara AS dan China, disusul kemudian dengan pandemi Covid-19 yang meski hingga kini belum juga reda sudah dihantam lagi dengan perang Rusia-Ukraina.

“Ini betul-betul meluluhlantakkan persoalan ekonomi global kita. Dalam bahasa saya, ini ekonomi gelap, ekonomi 2023 ini gelap,” katanya.

Kendati “gelap”, Bahlil meyakini kunci Indonesia bisa menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi global tahun depan ada pada kepemimpinan Presiden Jokowi yang sukses menangani pandemi serta stabilitas politik yang terjaga.

Sumber : Antara