Mangupura (Metrobali.com)-          
Dalam upaya penanggulangan serta antisipasi bencana di Kabupaten Badung, Bupati Badung A.A Gde Agung, SH mengintruksikan bahwa Badung siaga bencana dan untuk itu kepada seluruh pejabat dilingkungan Pemkab Badung diminta siap “on call” (on duty) 24 jam dalam merespon segala kemungkinan manakala terjadinya bencana diwilayah Kabupaten Badung. Berkenaan dengan hal tersebut Bupati Gde Agung menegaskan jika tidak ada keperluan yang amat mendesak Pejabat Badung tidak diijinkan keluar daerah, demikian diungkapkan Bupati Badung disela-sela memberikan pengarahan kepada Satgana dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung di Loby Kantor Bupati Badung, Jumat (27/1) kemarin.
            Bupati Gde Agung juga memberikan apresiasi kepada BPBD Badung utamanya kepada Satgana dan TRC karena kesigapannya selama 24 dalam memantau dan merespon bencana yang terjadi diwilayah Badung, dan mengingat wilayah Badung cakupannya luas dari Kecamatan Petang hingga Kecamatan Kuta Selatan, untuk itu diintruksikan kepada BPBD untuk melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang memiliki potensi besar terjadinya bencana. Disamping itu kepada Camat sebagai penguasa wilayah juga diminta mempersiapkan pos-pos evakuasi baik di kantor Camat sendiri maupun di tempat-tempat yang dinilai aman dan jauh dari bencana. Kepada SKPD terkait seperti DKP, Bina Marga, Cipta Karya dan lainnya juga diminta untuk memback-up semua kegiatan BPBD.
Terkait bencana yang terjadi dibeberapa wilayah baik Petang, Mengwi, Abiansemal maupun Kuta Selatan beberapa hari lalu diharapkan bantuan secepatnya dapat diserahkan kepada korban. Untuk itu Inspektorat dan Bagian Keuangan diminta segera melakukan kajian sehingga tidak menyalahi ketentuan yang berlaku. ”Saya minta bantuan-bantuan yang perlu diserahkan hendaknya diserahkan secepatnya kepada korban sehingga tidak ada keterlambatan,” ujar Gde Agung disela penyerahan bantuan sarana dan prasarana penanggulangan bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ke Kabupaten Badung yang kemudian diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Badung (BPBD) untuk selanjutnya ikut membantu operasional BPBD. Sarana prasarana yang diserahkan meliputi Mobil Rescue + HT, dua unit motor trail, tenda posko, 2 unit tenda pleton, 3 unit tenda regu, 5 unit tenda keluarga, 10 unit velbed, HT 2 unit, Lampu senter HID searhlight, genset 5 KVA 2 unit dan sebuah water treatment portable.
Sementara itu Kepala BPBD Badung Drs. I Gusti Nyoman Adnyana melaporkan, dari kondisi cuaca buruk berupa angin kencang yang terjadi tiga hari lalu, dengan kekuatan angin mencapai 25 knot kecepatan 50 Km per jam mengakibatkan 26 titik di Badung mengalami kerusakan pada (25/1) dengan kerugian mencapai 1 M lebih. Selanjutnya pada (26/1) titik kerusakan menurun menjadi 12 titik dengan kerugian ditafsir sekitar Rp. 400 juta. Dari kejadian tersebut operasional BPBD Badung berupa toyota hilux dari APBD Badung dikerahkan secara maksimal dalam penanggulangan bencana, disamping juga bantuan sarana berupa ranger dan trail, dimana kendaraan bantuan ini diterima pada satu minggu lalu sehingga pada kejadian tanggal 25 dan 26, sarana ini bisa membantu dengan maksimal operasional BPBD. ”Kami berharap dukungan penuh dari SKPD terkait dalam membantu dan melengkapi kekurangan BPBD dalam melakukan penanggulangan bencana,” ujar Adnyana. MB1