Mangupura (Metrobali.com)-

Pelatihan pemangku dan tukang banten itu penting karena pelatihan sebagai tempat/wadah untuk meningkatkan dan memperdalam ilmu pengetahuan kewajiban/swadharmaning sebagai pemangku dan tukang banten, ucap Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH yang diwakili Kabag Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setda Kab. Badung A.A. Ngurah Rai Yuda Darma didampingi Kasubag Kesra I Made Suraada dihadapan 60 orang peserta Pelatihan Pemangku dan Serati Banten/Tukang Banten se-Badung, Senin, (28/11) lalu bertempat di Ruang Rapat Utama Kantor Camat Kuta Utara.
A.A. Ngurah Rai Yuda Darma menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas diselenggarakannya acara ini, dengan pelatihan ini nantinya dapat meningkatkan pengetahuan, pengalaman kewajiban/swadharmaning sebagai pemangku dan tukang banten artinya dengan ini diharapkan natinya bisa terkikis hal-hal yang mengurangi makna, mutu, kualitas dan kuantitas upacara dan upakara yang berkesan ulah aluh, ulah pragat, ulah enggal (gampang, cepat dan asal jadi). Pelatihan ini agar diikuti dengan baik, benar dan disiplin serta nantinya bisa diimflementasikan di dalam tugas. Pelatihan kepemangkuan dan tukang banten diselenggarakan dari Senin 28 Nopember s/d 2 Desember 2011. Adapun materi yang diberikan meliputi upacara upakara, panca yadnya, etika yadnya, sejarah perkembangan agama hindu, sesananing pemangku, wali/tari wewalian, padewasaan/wariga dewasa, gagelaran pemangku, panca gita, pelinggih dan fungsinya dan membuat jajan suci. Dengan intruktur-intruktur yang berpengalaman dan sudah dikenal baik dari unsur PHDI dan Widya Sabha Kab. Badung. Diakhir pelatihan diadakan dharmayatra/tirta yatra ke Pura Silayukti Karangasem, ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan. swadharma pemangku pada umumnya disesuaikan dengan fungsi, tugas dan tempatnya meliputi mangku jan banggul, mangku kusuma dewa, mangku sangkul putih dan sebagainya, demikian juga tukang banten dalam kedudukannya sebagai proses upakara upacara disesuaikan dengan isi lontar yang ada didalam upakara banten. ”Mencari orang pinter gampang tetapi belum menjamin boleh/tidak melaksanakan kewajiban/tugas baik sebagai pemangku dan tukang banten. Dalam hal ini yang boleh inilah akan ditambah ilmu pengetahuannya dan wawasannya dibidang kepemangkuan dan tukang banten melalui pelatihan sesuai dengan apa yang tertuang didalam Catur Dresta meliputi Purna Dresta, Loka Dresta, Sima Dresta dan Sastra Dresta,” katanya. Pelatihan ini diharapan nantinya dapat menciptakan, mencetak para pemangku dan tukang banten yang mampu, profesional didalam pengabdian dan melaksanakan tugas di masyarakat yang berdasarkan atas sastra agama hindu untuk mencapai  Badung yang santhi dan jagatdhita, untuk melestarikan adat, agama dan budaya demi keajegan Bali.