Mengwi (Metrobali.com)-

 

Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kebudayaan melaksanakan Karya Pemahayu Jagat Pemarisudha Bhumi dan Nangluk Merana di Pantai Seseh, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Sabtu (24/12). Karya tersebut dipuput oleh 3 orang Sulinggih yaitu Ida Pedanda Gede Pemaron Mandhara dari Griya Kusumayati Yangbatu, Ida Pedanda Putra Pemaron Sidemen dari Griya Sidemen Gulingan dan Ida Pedanda Gede Jelantik Giri Santhi Citta dari Griya Buda Br. Jadi Tabanan. Turut hadir dalam karya ini  Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH,  Anggota DPRD Badung I Nyoman Sutrisna, Sekda Kab. Badung Kompyang R Swandika, Ketua TP PKK Kabupaten Badung Ny. Ratna Gde Agung, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kab. Badung Ny. Kompyang R Swandika, para Pejabat di lingkungan Pemkab. Badung, Camat se-Kabupaten Badung, para Bendesa dan Kelian Subak se- Kabupaten Badung serta krama Desa Adat Seseh.
            Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung Drs. Ida Bagus Anom Bhasma,M.Si disela-sela acara mengatakan, Karya Pemahayu Jagat Pemarisudha Bhumi dan nangluk merana ini telah dilaksanakan pada masa kerajaan dan kini dilanjutkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung bertepatan tilem sasih keenem yang bersumber dari Lontar-lontar Roga Senggara Bumi. Karya ini bertujuan untuk menetralisir dan membersihkan jagat khususnya Jagat Badung dari segala penyakit baik yang berasal dari laut maupun dari darat serta memohon agar ‘merana’ tidak mengganggu baik itu di sawah, di tegalan maupun di rumah. Dikarenakan  Merana itu bersumber dari laut maka upacara ini dilaksanakan di pantai untuk mengembalikan merana ke laut.
            Lebih lanjut Anom Bhasma menyampaikan, karya pemahayu jagat Pemarisudha Bhumi ini dilaksanakan dengan Caru Panca Sanak Agung  bersaranakan sapi.   Selain itu dalam upacara ini juga dilaksanakan pekelem di Pantai Seseh berupa kambing, bebek dan babi. MB1