Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Kabupaten Badung menginginkan lampu penerangan yang memadai di beberapa lokasi rawan untuk meminimalkan tindak kriminalitas di daerah terkaya di Provinsi Bali itu.

“Masih banyak lokasi-lokasi strategis, termasuk objek wisata yang lampu penerangannya tidak memadai sehingga terjadi tindak kriminalitas,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan di Denpasar, Minggu (22/9).

Ia menyebutkan bahwa penerangan di objek wisata Pantai Kuta sangat minim. Padahal, destinasi wisata yang dikenal hingga mancanegara itu sangat ramai dikunjungi wisatawan, baik pada malam maupun siang hari.

“Ada sebagian titik lampu, tetapi tidak cukup mampu mencakup seluruh kawasan di Pantai Kuta. Selain rawan kriminalitas, penerangan yang terbatas itu juga dapat membahayakan jiwa wisatawan karena di situ laut lepas yang pada malam hari sangat gelap,” katanya.

Namun, Merthawan tidak ingin lampu penerangan tersebut mengakibatkan wisatawan tidak merasa nyaman saat menikmati suasana pantai pada malam hari.

“Memang kalau terlalu terang, tidak disukai wisatawan. Akan tetapi, setidaknya memadai dan wisatawan tetap merasa nyaman,” katanya.

Selain Pantai Kuta, objek wisata lainnya yang membutuhkan lampu penerangan memadai, di antaranya Pura Taman Ayun di Mengwi yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia.

Sebelumnya, Pemkab Badung menggandeng produsen lampu hemat energi PT Philips Indonesia untuk mempercantik patung Dewa Ruci dan patung Satria Gatot Kaca dengan tata pencahayaan yang mampu menarik wisatawan pada malam hari.

Selain dengan Pemkab Badung, Philips juga menerangi tol di atas perairan laut Benoa-Nusa Dua yang diresmikan pada hari Senin (23/9), Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, dan pusat pemerintahan Kabupaten Badung di Mangupura, Mengwi. AN-MB