Denpasar (Metrobali.com)-

Korban perpeloncoan antara senior kepada junior dalam masa orientasi siswa (MOS) bagi siswa baru selalu terus terjadi setiap tahunnya. Padahal, beragam upaya telah dilakukan supaya MOS mulai jenjang pendidikan dasar (SMP) dan menengah (SMA/SMK) lebih berkesan dan mendidik. Nah, atas dinamika itulah pelaksanaan MOS pada tahun ajaran 2012/2013, yang akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut mulai 14-16 Juli mendatang harus diawasi lebih ketat secara publik dan diarahkan lebih berbudaya, sehat dan nyaman.

Demikian diungkap oleh Dewan Pendidikan Kota Denpasar, Rumawan Salain, Jumat (13/7) kemarin. Dia menegaskan bahwa bagi siswa baru harus diarahkan untuk menyiapkan proses pembelajaran yang lebih edukatif dan berlogika, serta bermoral. Mulai dari pengenalan lingkungan sekolah, sarana prasarana sekolah dan pemanfaatannya, sistem pembelajaran, guru dan model pembelajarannya, serta daya dukung pembelajaran. “Ingat MOS jangan dijadikan ajang perpeloncoan, kegiatan yang meneror fisik maupun psikis, dan bukan juga ajang eksploitasi senior pada junior,” tegasnya.

Diakuinya, MOS tetap penting bagi siswa baru, tapi harus diarahkan untuk mencetak karakater bangsa yang lebih berbudaya dan bermartabat serta berkeadaban. Sehingga generasi emas bangsa menjadi pribadi yang jujur, cerdas dan kompetitif. MOS semestinya dilakukan dalam bentuk seminar, lokakarya, workshop, dengan materi yang lebih edukatif dan komunikatif terhadap dinamika sosial di tengah masyarakat kekinian. Di antaranya, pencegahan perilaku pergaulan bebas, pembelajaran tata nilai adat istihat Bali, sosialisasi bahaya penyakit HIV/AIDS, dan bahaya narkoba, serta lainnya. “Inilah saatnya sekolah menunjukkan etikad baiknya dalam mencetak karakter bangsa yang bermoral dan berlogika yang sehat, jujur dan kreatif,” tegasnya.

Lebih jauh, Kadisdikpora Bali, AAN Gde Sujaya berharap pihak sekolah dapat melaksanakan MOS dengan baik sesuai dengan apa yang telah diatur dalam peraturan pendidikan dasar maupun menengah. Dan, guna mencegah terjadinya tindakan perpeloncoan diharapkan khalayak publik terutama para orangtua siswa lebih proaktif dalam melakukan pengawasan. “Supaya pelaksanaan MOS dalam tahun ajaran 2012/2013 dapat berjalan dengan baik dan lancar serta tidak lagi diwarnai tindakan perpeloncoan,” harapnya. ija-MB