Mangupura (Metrobali.com)-

Pemerintah Kabupaten Badung kembali meraih penghargaan dari pemerintah pusat. Kali ini Badung khususnya Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH dianugrahi sebagai Bupati penggiat pengembangan produk unggulan daerah melalui pendekatan OVOP (One Village One Product) terbaik tingkat Nasional. Penghargaan diserahkan langsung Menteri Koperasi dan UKM RI DR. Syarifuddin Hasan, MM.MBA diterima Bupati Badung diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika, SH.MH pada Temu Nasional Produk Unggulan Desa OVOP melalui Koperasi di SME Tower, Jakarta, Senin (2/7) kemarin.

Keberhasilan Badung ini tidak lepas dari support dari Pemkab Badung dalam pengembangan tanaman sayuran asparagus sebagai komoditi unggulan di Badung Utara yang diwadahi oleh sebuah lembaga Koperasi Tani Mertha Nadi Desa Pelaga. Dari hasil penelitian Universitas UNUD, ternyata kualitas asparagus petani Badung Utara merupakan yang terbaik di Indonesia.

Dalam penerimaan penghargaan tersebut Sekda Badung didampingi Kadis Koperasi dan UKM,  Perindustrian dan Perdagangan Badung Drs. I Ketut Karpiana,MM, Kabid Bina Usaha Koperasi dan UKM Ida Ayu Yanti Agustini, SH,MM serta Ketua Koperasi Tani Mertha Nadi Desa Pelaga I Ketut Sandi.

One Village One Product (OVOP) merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah produk unggulan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam wadah koperasi atau UKM.  Tujuan dari OVOP ini yakni mengembangan komoditas unggulan daerah yang memiliki  potensi pemasaran lokal maupun internasional. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas serta nilai tambah produk, agar mampu bersaing dengan produk dari luar negeri (impor) yang sekaligus dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.  Khusus kegiatan OVOP yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM dalam mengembangkan OVOP harus melalui Koperasi.

Kadis Koperasi dan UKM, Perindustrian dan Perdagangan Badung I Ketut Karpiana mengatakan, penganugrahan penggiat pendekatan OVOP ini didasari dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Deputi Menteri Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kementerian Koperasi dan UKM bersama Taiwan Tecnichal Mission (TTM) terhadap kelompok Petani Sayur di Desa Pelaga, Badung Utara yang sudah mampu mengembangkan OVOP dengan produk unggulan yakni asparagus.

Ada beberapa aspek yang dinilai seperti bagaimana keberadaan pengembangan produk unggulan yang ada di desa dengan pendekatan OVOP serta sejauhmana peran petani untuk memperhatikan serta memanfaatkan potensi yang ada menjadi produk unggulan.  Ditambahkannya,  untuk memperkuat kelompok petani di Desa Pelaga, telah dibentuk sebuah lembaga koperasi. Di bidang usaha, kelembagaan koperasi ini berfungsi untuk memediasi akses pembiayaan, akses produksi, akses pemasaran,  serta untuk memenuhi persyaratan pengucuran program Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

“Petani sayur di Desa Pelaga kini telah mampu melaksanakan program OVOP dengan mengembangkan berbagai komoditi sayur seperti asparagus,  tomat ceri, bunga kucai, terong ungu, beby buncis, kalian, selada. Hasilnya juga telah mampu disuplay guna menunjang kebutuhan hotel-hotel di wilayah Badung Selatan termasuk diekspor ke Singapura,” tambahnya.

Keberhasilan petani Pelaga, Desa Bukian, Nungnung dan Penikit tidak dapat dilepaskan dari dukungan penuh dari Pemerintah Taiwan yang membantu bibit, termasuk tenaga ahli. Hingga saat ini petani yang telah masuk menjadi anggota koperasi mencapai 85 orang, dimana pada awalnya petani hanya menggarap sekitar 4 hektar dan hingga sekarang menjadi berkembang menjadi 16 hektar.

Dalam jangka panjang akan ada pengembangan lagi di Desa Selantang. Sehingga di tahun 2013 nanti diharapkan pengembangan OVOP di Desa Pelaga bisa berkembang menjadi 50 hektar. Diharapkan pula kedepannya Badung Utara menjadi sentra sayur disamping asparagus merupakan ikonnya sayur Badung. Disamping itu untuk permodalan koperasi Pemkab Badung telah menggulirkan bantuan sentra, menyiapkan lahan untuk denplot termasuk perlistrikan dan air. Sementara dari pemerintah pusat juga memberikan bantuan hibah sebesar Rp. 100 juta kepada koperasi Tani Mertha Nadi untuk pengadaan traktor dan pupuk. GAB-MB